BNPB: Kerugian Akibat Bencana di Sulteng di Atas Rp10 Triliun

Pantau.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian yang dialami pascabencana gempa dan tsunami yang melanda Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, mencapai di atas angka Rp10 Triliun. Jumlah itu dipastikan akan bertambah mengingat BNPB saat ini masih melakukan pendataan.

"Melihat lokasi bencana di Sulawesi Tengah, perkiraan kerugian dan kerusakan diatas Rp10 T (triliun)," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).

Baca juga: Hingga Kamis Siang, Korban Tewas Gempa Sulteng Mencapai 1.424 Orang

Sutopo menjelaskan, pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan terkait hal tersebut. Menurutnya, ada tim khusus untuk menghitung berapa besar kerusakan dan kerugian di lokasi yang terdampak bencana.

"Jadi sambil penanganan darurat, tim rehabilitasi rekontruksi akan menghitung kerugian dan kerusakan dengan metode quick count (metode cepat)," ungkapnya.

Menurutnya, proses penghitungan kerugian dan kerusakan bencana di Sulteng sama dengan halnya seperti proses penghitungan yang dilakukan kerusakan pascagempa di Lombok, NTB. 

Sementara terkait angka pasti berapa besar jumlah kerugian dan kerusakannya, Sutopo meminta semua pihak untuk bersabar. Sebab, katanya, tim yang berkerja saat ini terus melakukan perkerjaannya.

"Kerugian dan kerusakan di Lombok kemaren Rp18,8 T (triliun), ini pasti diatas Rp10 T (triliun), berapa pasti nya mesti sabar," ungkapnya.

Baca juga: BNPB Beberkan Pentingnya Mitigasi Bencana di Indonesia

"Masih dalam proses pendataan, tetapi kita lakukan hitung cepat, human recovery system, berapa kebutuhan untuk pemulihannya," sambungnya.

Sementara di sisi lain, Sutopo meyakini terkait dengan kerugian dan kerusakan, Presiden akan bertindak dengan cepat melakukan pemulihan dengan intruksi-intruksi yang ia berikan ke para menterinya.

"Saya perkirakan dipenanganan di Sulteng, nanti Presiden akan mengeluarkan intruksi-intruksi khusus untuk mempercepat di dalam proses rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana Sulteng," pungkasnya.