Pantau.com - Penguasa Israel menghalangi beberapa anggota Dewan Revolusi Fatah (FRC) yang meninggalkan Jalur Gaza untuk menghadiri pertemuan dewan di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, yang dijadwalkan diadakan pada Rabu (6 Februari 2019).
Sekretariat FRC mengatakan kepada Kantor Berita Palestina, WAFA, penguasa Israel menolak untuk mengeluarkan izin sebagian besar anggota FRC di Jalur Gaza untuk meninggalkan daerah kantung yang dikepung itu menuju Ramallah melalui tempat penyeberangan perbatasan Beit Hanoun-Erez.
Baca juga: Presiden Palestina Sebut Israel Bisa Menjadi Kebal Hukum karena Amerika Serikat
Wakil sekretis jenderal FRC, katanya, termasuk di antara pejabat Palestina yang tak diberi izin. Presiden Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan berpidato saat pembukaan pertemuan Dewan Revolusi.
Pertemuan itu dijadwalkan membahas perkembangan politik terkini terutama tindakan Israel dan Amerika, pembentukan pemerintah baru Palestina, perujukan dengan HAMAS dan masalah lain internal Fatah.
Baca juga: Cerita Tahanan Palestina di Penjara Israel Tanpa Bantuan Medis
Pasukan Israel juga menahan sedikitnya tujuh orang Palestina dalam beberapa serangan pada malam hari di seluruh Tepi Barat, kata Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Pasukan Israel menahan dua orang Palestina setelah menyerbu rumah keluarga mereka di Kota Kecil Beit Ummar, sebelah utara Al-Khalil (Hebron) di bagian selatan daerah pendudukan Tepi Barat. Mereka juga menahan satu orang lagi selama penyerbu serupa pada malam hari di Kota Kecil Yatta, bagian selatan Al-Khalil.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
