Pantau.com - Karyawan Goodyear di Venezuela masing-masing mendapatkan 10 ban yang berikan sebagai bagian dari pembayaran pesangon mereka, sebagai penutupan perusahaan Amerika di negara tersebut.
Melansir BBC, Selasa (11/12/2018), kualitas ban tersebut sangat berharga di pasar gelap, di negara yang mengalami krisis di segala macam bidan. Sejumlah perusahaan asing juga telah ditarik dari Venezuela, menyusul dengan krisis ekonomi yang telah berkembang dan sanksi Amerika Serikat.
Presiden Nicolas maduro telah menuduh lawan-lawannya dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas perang ekonomi kepada pemerintah.
Baca juga: Duh! AS Mulai Siapkan Strategi Tekan Pemerintahan Venezuela
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (10 Desember 2018), Goodyear mengatakan bahwa harus membuat keputusan sulit untuk berhenti memproduksi ban di Venezuela, menurut Reuters.
"Tujuan kami mempertahankan operasi, namun kondisi ekonomi dan sanksi AS telah membuat hal ini mustahil," ucap perusahaan tersebut.
Perusahaan juga telah memproses pembayaran pesangon, termasuk memberikan setiap karyawan 10 ban Goodyear.
Goodyear merupakan multinasional terbaru yang meninggalkan Venezuela, setelah Kellogg, Kimberley Clark, dan beberapa maskapai telah lebih dulu meninggalkan negara tersebut.
Baca juga: Sejak Dipimpin Maduro, 4 Juta Warga Venezuela Melarikan Diri
Venezuela saat ini tengah mengalami krisis ekonomi yang mengerikan sejak tahun 2004, dengan perkiraan 2,3 juta warganya melarikan diri karena hiperinflasi, pemotongan kekuasaan, dan kekurangan makanan serta obat-obatan.
Selama dua tahun, Administrasi AS dari Presiden Donald Trump telah memberikan sanksi atas Venezuela, termasuk beberapa pejabat. Washington telah menuduh korupsi, perdagangan narkoba, pelanggaran hak asasi manusia di Venezuela, namun mereka membantah semua tuduhan tersebut.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
