
Pantau.com - Anak balita yang terlalu lama menonton televisi dapat tertinggal dalam kemampuan berbicara dan berhitung mereka, dibandingan dengan anak seumurannya yang tidak terkontaminasi tayangan televisi.
Penelitian terbaru juga menyimpulkan bahwa bagi bayi berusia dua tahun, setiap satu jam kelebihan menonton dari batas waktu dua jam menonton yang di sarankan dapat mengakibatkan dampak negatif pada kemampuan akademiknya serta lebih berisiko untuk di bully saat mereka dewasa.
Baca Juga: Menonton TV Berjam-jam Dapat Meningkatkan Risiko Kematian
Hal tersebut disebabkan karena mereka menjadi sulit untuk bersosialisasi dengan teman bermainnya yang di akibatkan masalah komunikasi serta konsentrasi dari kondisi mereka yang tidak sehatdan dan bugar.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Montreal ini merupakan studi pertama yang menemukan hubungan antara terlalu banyak menonton televisi dengan risiko bayi yang miskin keterampilan motorik serta bermasalah dalam psikososial.
Profesor Linda Pagani yang memimpin penelitian itu mengingatkan orang tua agar membatasi balita menonton televisi tidak lebih dari dua jam dalam sehari.
Dia mengemukakan masalah dalam psikososial serta kurangnya kemampuan motorik gara-gara terlalu banyak menonton televisi bisa menjadikan anak di-bully oleh teman-temannya di saat mereka dewasa.
Baca Juga: Orang yang Tak Bahagia Cenderung Lebih Banyak Nonton TV
"Temuan ini menunjukkan perlunya kesadaran orangtua dalam membatasi waktu menonton televisi bagi balita berusia dua tahun yaitu tidak lebih dari dua jam sehari, sesuai rekomendasi Asosiasi Pediatrik Amerika Serikat," kata Pagani.
Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan sampel dari 991 anak perempuan dan 1.006 anak laki-laki di Quebec, yang semuanya berusia sekitar 29 bulan.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa anak-anak yang menonton TV selama lebih dari tiga jam sehari akan tertinggal dalam kemampuan berbicara dan berhitung.
- Penulis :
- Kontributor SIG