Pantau.com - Kepala Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi mengklaim telah melakukan sejumlah pengamanan siber terkait pelaksanaa Pilkada serentak dan Pilpres 2019.
Yakni pengamanan critical infrastruktur penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Saya sampaikan jadi infrastruktur itu perlu dijagain, terutama untuk komponen-komponen yang melaksanakan terkait Pilkada serentak dan Pilpres. Karena tanpa itu kita jagain jika terjadi bermacam-macam," ujar Djoko di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 7 Maret 2018.
Lebih lanjut Djoko mengatakan, saat ini BSSN telah merekrut para ahli untuk membantu menjaga situs ataupun data terkait pemilu dari kejahatan siber di dunia maya. Terlebih, demi memenangkan suatu kelompok tertentu untuk berkuasa.
"Kita sudah kumpulkan semua kawan yang ada, untuk menjaga terkait itu (pemilu). Kita inventarisasi infrastruktur mana-mana yang sudah dijagain itu," jelasnya.
Baca juga: Pengamat Sebut Ada Koalisi Besar Antara PDI-P dan Demokrat di Pilpres 2024
Kendati demikian, Djoko memang mengaku bahwa pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait apakah saat ini serangan siber sudah terjadi atau belum.
"Sedang berjalan (pengamanan), kayaknya sih saya belum tahu pasti itu, (sudah ada serangan)," imbuhnya.
Sebagai informasi, tahun ini merupakan pertama kalinya BSSN mengamankan proses Pilkada dan Pilpres. Berkaca dari penyelenggaraan Pilpres dan Pilkada sebelumnya memang tak dipungkiri KPU RI maupun Bawaslu mengalami gangguan kejahatan siber, seperti melihat hasil hitung cepat KPI bahkan hingga manipulasi data.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani
