Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ini Kata Ahli Terkait Penyebab Tsunami Selat Sunda

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Ini Kata Ahli Terkait Penyebab Tsunami Selat Sunda

Pantau.com - Ahli ekologi dan evolusi Krakatau dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. Tukirin menjelaskan kemungkinan penyebab terjadinya tsunami di Selat Sunda karena longsoran bawah laut dan gelombang pasang.

Tukirin sependapat dengan yang dikemukakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa longsor di tebing bawah laut menyebabkan tsunami kecil di Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018.

Tukirin sebagai ahli yang mempelajari perkembangan kehidupan Gunung Anak Krakatau itu, menjelaskan bahwa gunung yang terus tumbuh tersebut menimbun material vulkanik di bagian atas sehingga menyebabkan dinding yang terjal di bagian bawah gunung.

Baca juga: Pasca Tsunami, Warga Pesisir Selat Sunda Diimbau Jauhi Pantai

Tebing bawah laut yang semakin terjal di bagian bawah Gunung Anak Krakatau bisa terjadi longsor apabila ada getaran kuat akibat aktivitas vulkanik, yang mungkin juga ditambah dengan hempasan gelombang arus laut.

"Saya punya pengalaman sedang di darat, di Gunung Anak Krakatau, kemudian terjadi getaran karena aktivitas vulkanik, getaran saja. Itu dinding Anak Krakatau yang setinggi 400 meter itu longsor, sampai ke laut. Tapi tidak menimbulkan tsunami, karena itu kan di darat," katanya.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda: Presiden Jokowi Turut Sampaikan Belasungkawa

Menurut Tukirin, tsunami yang terjadi hanya karena longsoran tebing bawah laut biasanya tidak menimbulkan gelombang besar. Meski demikian, tingginya gelombang tsunami juga dipengaruhi seberapa besar material yang runtuh. Tsunami yang terjadi di Selat Sunda juga dipengaruhi kondisi pasang air laut yang disebabkan gravitasi bulan saat terjadi purnama.

"Mungkin di samping getaran itu juga ada pasang laut perbani pada bulan purnama. Sehingga air laut naik, ditambah itu (longsoran, red.), terjadilah gelombang yang cukup besar," ujarnya.

Penulis :
Noor Pratiwi