Headlines
KSPSI Tak Akan Gelar Unjuk Rasa Saat May Day, tapi...

Senin, 30 April 2018 16:45
Pantau.com - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memastikan tidak akan turun ke jalan untuk menggelar aksi-aksi tuntutan dalam momen peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day pada Selasa, 1 Mei 2018.
"Jadi ke depan ini kita tidak lagi lakukan aksi May Day dengan aksi nyata turun ke jalan," ujar KSPSI pimpinan Yorrys Raweyai dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/4/2018).
Dibanding harus turun ke jalan, tahun ini KSPSI lebih memilih merayakan hari buruh dengan syukuran dan melaksanakan kegiatan yang lebih terkonsep. Dalam hal ini, KSPSI melakukan kerja sama dengan BPJS, dengan mengadakan acara di berbagai wilayah berbeda.
Baca juga: KSPI Bakal Deklarasi Dukung Prabowo, Ini Kata Gerindra
"Kita bulan lalu koordinasi serikat tenaga kerja dan BPJS, berdasarkan kanwil masing-masing, kita ada 9 kanwil. Kita lebih konsen terhadap basis-basis pekerja seperti Tangerang, Bekasi, tidak seperti dulu," kata Yorrys.
Yorrys menambahkan, saat nantinya buruh menuntut kenaikan upah, kebijakan, dan lain-lain akan dilaksanakan dengan lebih terkonsep dan elegan. Seperti menggelar tarik tambang, potong nasi tumpeng, atau acara-acara unik lainnya di masing-masing wilayah.
Bahkan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan dengan bertemu langsung dengan perusahaan (Bipartit) untuk menuntut kenaikan upah.
Baca juga: KSPSI Dukung Penuh Perpres Tenaga Kerja Asing
"Aturan bahwa May Day meski libur nasional, walaupun nanti ada ekspresi yang lahir di acara itu, tapi fokus keberadaan buruh itu, UMP tunjangan kedepan. Hal itu akan disampaikan tidak dengan aksi-aksi yang masif," kata politisi Golkar itu.
"Ke depan sebagaimana kita merayakan May Day sebagai suatu acara yang kita kemas, bipartit dengan pengusaha dan dengan pemerintah," sambungnya.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan apabila nantinya jika ada tuntutan penting yang harus melakukan aksi, Yorrys dan kelompoknya akan siap melakukan aksi.
"Kecuali ada tuntutan yang jadi kewajiban bersama-sama," tutupnya.
Share :
Terpopuler
Selasa, 19 Februari 2019 10:36
Honda akan Tutup Pabrik, 3.500 Pekerja Terancam di PHK
Senin, 18 Februari 2019 20:33
Dilaporkan ke Bawaslu Soal Kepemilikan Lahan, Jokowi: Tidak Usah Debat Kalau Dikit-dikit Lapor
Senin, 18 Februari 2019 07:05
Pengamat Transportasi Tak Sependapat dengan Prabowo Soal Pembangunan Infrastruktur
Selasa, 19 Februari 2019 16:10
Sri Mulyani Ditertawakan Pengusaha Saat Sebut Kata Unicorn
Senin, 18 Februari 2019 19:53
India Bergejolak, Muslim Kashmir Diminta Segera Angkat Kaki
terkini
Rabu, 20 Februari 2019 12:53
Selain Merantai Masjid Al-Aqsha, Israel Juga Bui Warga Palestina
Rabu, 20 Februari 2019 12:46
Raih Target, Asisten Pelatih PSIS: Harus Kita Syukuri
Rabu, 20 Februari 2019 12:39
Akhiri Pertunangan, Lady Gaga Pasang Tato 'A Star Is Born'
Rabu, 20 Februari 2019 12:30
Dugaan Peran Penting Joko Driyono dalam Kasus Pengaturan Skor
Rabu, 20 Februari 2019 12:25
System message!
Terima kasih telah memberikan komentar.System message!
Anda tidak dapat memberikan komentar. Mohon login/registrasi terlebih dahulu.System message!
Mohon maaf..Gagal mengirim komentar. Mohon coba kembali nantiKomentar :