Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Meski Tak Masuk Kabinet, PSI Apresiasi Pemilihan Menteri Jokowi

Oleh Adryan N
SHARE   :

Meski Tak Masuk Kabinet, PSI Apresiasi Pemilihan Menteri Jokowi

Pantau.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo dalam menyusun Kabinet Indonesia Maju di masa pemerintahannya yang kedua.

“Ada cukup banyak tokoh dari kalangan profesional yang masuk kabinet Pak Jokowi. Ini menjanjikan,” kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Baca juga: Kenalkan Menhan Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Tidak Jabarkan Tugas Prabowo

Ia mengatakan nama-nama kalangan profesional, di antaranya Nadiem Makarim, Wishnutama, Erick Tohir, dan Mahfud MD, patut diapresiasi.

“Pilihan untuk Nadiem untuk menteri pendidikan dan kebudayaan mengejutkan tapi juga menggembirakan. Kita bisa berharap inovasi dalam bidang pendidikan akan tergelar lebih cepat,” ujar Isyana.

Sementara itu penunjukan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif dinilai juga memberi harapan baru.

Oka mengatakan Wishnutama sebagai salah seorang pendiri NET TV sudah terkenal dengan sejumlah tindak kreatif dan tangan dinginnya di industri pertelevisian. Isyana berharap Wishnutama bisa membawa sektor pariwisata lebih berkilau.

Sedangkan penunjukan Mahfud MD sebagai Menko Polhukkam, menurut dia, akan sangat membantu Jokowi dalam bidang politik dan keamanan, sebab Mahfud MD memiliki bekal keilmuan, integritas, dan pengalaman praktis yang panjang.

"Sosok Erick Thohir sebagai menteri BUMN juga akan membawa kebaruan. Pengalaman dia di sektor swasta semoga bisa membawa perubahan positif di lingkungan BUMN,” kata Isyana.

Baca juga: Beri Nama Kabinet Indonesia Maju, Jokowi: Tak Ada Visi Misi Menteri

Di sisi lain, menurut Oka, kabinet ini juga mencerminkan pembaruan dan kontinuitas. Dia mengatakan beberapa aspek yang perlu dipercepat, diisi Jokowi dengan sosok-sosok segar.

“Namun, untuk yang sudah berhasil, Pak Jokowi dengan pas mempertahankan nama-nama lama. Misalnya saja pos untuk Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki Hadimuljono, Ibu Retno Marsudi, dan Pak Luhut Panjaitan,” kata Isyana.

rn
Penulis :
Adryan N