Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Negosiasi Dealock, Tahanan Palestina Mogok Makan di Penjara Israel

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Negosiasi Dealock, Tahanan Palestina Mogok Makan di Penjara Israel

Pantau.com - Setelah pembicaraan dan pandangan mengenai kesepakatan, sebanyak 150 tahanan Palestina di penjara Israel memulai mogok makan, Senin 8 April 2019.

Di dalam satu pernyataan, wakil dari tahanan telah mengumumkan keputusan tersebut setelah beberapa hari pembicaraan dengan layanan penjara Israel (IPA) tanpa hasil yang disepakati.

Kelompok tahanan Palestina menuntut IPA mencabut semua alat penghambat gelombang yang belum lama ini dipasang di beberapa penjara karena dampaknya pada kesehatan tahanan.

Baca juga: Soal Palestina, Pimpinan Oposisi Brasil-Jair Bolsonaro Beda Pendapat

Mereka juga menuntut kunjungan oleh keluarga tahanan di Jalur Gaza agar diizinkan, pemasangan telepon umum di penjara, pengakhiran pengucilan tahanan yang dihukum setelah kerusuhan baru-baru ini di penjara, penghentian serangan dan penyerbuan ke sel tahanan serta peningkatan layanan medis.

Komisi Urusan Tahanan mengatakan pemogokan itu, yang dimulai oleh 150 tahanan di Penjara Ramon dan Naqab (Ketziot), akan meluas dalam beberapa hari ke depan hingga mencakup tahanan di penjara lain.

Kepala Komisi Urusan Tahanan Qadri Abu Bakr mengatakan ia percaya IPS mundur dari apa yang disepakati dalam beberapa hari belakangan dengan tahanan sebagai akibat dari tekanan politik karena pemilihan umum Israel, yang berlangsung pada Selasa.

Para tahanan sebelumnya pernah melakukan mogok makan massal guna menuntut perlakuan dan kondisi yang lebih baik tapi pemogokan mereka selalu berakhir dengan mereka mengonsumsi air asin guna menghindari dehidrasi. Namun, kali ini pemogokan juga akan meliputi penolakan minum, yang dapat mengakibatkan kondisi serius dalam waktu singkat.

Baca juga: Indonesia Diminta Lebih Lantang Suarakan Kemerdekaan Palestina

Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan, yang ekstrem, dalam beberapa bulan belakangan secara pribadi memimpin kampanye untuk membuat kehidupan tahanan jadi sulit. Caranya meliputi pengurangan jumlah air yang diterima tahanan sampai perintah pemasangan alat penghambat gelombang.

Ia belum lama ini meminta rumah-rumah sakit Israel bersiap-siap menerima para tahanan yang akan mogok makan dan minum. Langkah itu merupakan tanda bahwa tuntutan tahanan takkan dipenuhi.

Ada sebanyak 6.000 orang Palestina yang ditahan di berbagai penjara Israel. Banyak di antara mereka sudah dipenjara bertahun-tahun dan bahkan beberapa tahanan menjalani hukuman penjara seumur hidup karena melawan pendudukan Israel atas tanah air mereka.

Penulis :
Widji Ananta