Pantau.com - Pengamat teroris dari Universitas Indonesia Ridwan Habib menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih unggul dalam isu terorisme saat debat perdana pilpres. Paparan Ma'ruf Amin mengenai pencegahan terorisme dinilai telah tepat sasaran.
"Dari paparan Kiai Ma'ruf jelas bahwa untuk menangani teroris itu pencegahan, kemudian harus ada kejelasan kenapa seseorang jadi teroris. Kalau itu alasannya penyimpangan agama diluruskan, kalau alasannya karena masalah ekonomi ya disejahterakan," kata pengamat teroris dari Universitas Indonesia Ridwan Habib saat dihubungi Pantau.com, Jumat (18/01/2019).
Baca juga: Prabowo Soroti Gaji Kepala Daerah yang 'Hanya' Rp8 Juta
Sementara capres oposisi, menurut Ridwan, Prabowo Subianto justru terlihat kurang menguasai isu. Karena keliru dalam menyatakan bahwa teroris di Indonesia berasal dari luar negeri.
"Padahal faktanya yang ditahan di lapas-lapas kita adalah orang Indonesia asli. Orang asing yang masuk Indonesia memang ada tujuh orang dari Uighur tapi semuanya sudah tewas. Itu pun masuk pada kelompok Santoso yang semua anggotanya adalah orang Indonesia asli," paparnya.
Baca juga: Gunakan Bahasa Inggris dalam Debat, Pengamat: Prabowo Harus Hati-hati
Ridwan juga menilai paslon petahana lebih mampu memanfaatkan waktu untuk kolaborasi pemaparan isu terkait.
"Jadi kalau dinilai skalanya 0-100 saya kira Jokowi-Amin 85, lalu Pak Prabowo 60 lah," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N
