HOME  ⁄  Olahraga

Second Chance Charity Run Ajak 3.000 Pelari untuk Peduli Warga Binaan

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Second Chance Charity Run Ajak 3.000 Pelari untuk Peduli Warga Binaan

Pantau.com - Yayasan nirlaba mandiri, Second Chance Foundation, akan menggalang donasi bagi para warga binaan di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) melalui lomba lari yang diadakan pada Minggu 21 Juli di lot 16, Sudirman Central Business District (SCBD).

Event lari yang memasuki tahun ketiganya ini terdiri atas dua kategori jarak tempuh, yaitu 5 kilometer dan 10 kilometer. "Estimasi kami akan terkumpul sekitar 2.000 hingga 3.000 pelari dari berbagai komunitas di Jakarta dan sekitarnya," ujar founder Second Change Foundation, Evy Amir Syamsudin, dalam konferensi pers di The East Building Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Evy menyebut besaran dana partisipasi kegiatan lomba lari 5 kilometer sebesar Rp200.000 dan 10 kilometer Rp250.000. Biaya pendaftaran sudah termasuk donasi Rp50.000 yang akan disalurkan untuk pemenuhan sarana dan prasarana pengembangan keahlian warga binaan lapas di seluruh Indonesia.

"Kami memberikan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan yang berkesinambungan untuk membentuk kemandirian warga binaan, serta memberikan kesempatan yang sama melalui program pelatihan yang kami siapkan," papar Evy.

Evy juga menegaskan tujuan utama dari kegiatan Second Chance adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap warga binaan lapas. Mengingat stigma warga binaan lembaga pemasyarakatan masih dicap negatif.

Baca juga: Second Chance Charity Run, Cara Bantu Penghuni Lapas

Kegiatan ini melibatkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODAC), digelar bertepatan dengan peringatan Nelson Mandela International Day. Penyelenggara akan menampilkan sejumlah produk hasil karya warga binaan yang telah menembus pasar nasional maupun internasional, seperti kerajinan tangan, pakaian, peralatan rumah tangga dan sebagainya.

Setiap pendaftar juga berhak memperoleh jersey dan medali buatan mantan warga binaan Lapas Perempuan Pondok Bambu, Mickey, dengan desain mandala yang identik dengan corak bunga lotus dan kupu-kupu bernilai seni.

Dijumpai di lokasi yang sama, Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara, Heni Yuwono, mengatakan ada sekitar 265.000 warga binaan di sejumlah lapas di Indonesia, sebanyak 30.000 di antaranya tersebar di rumah tahanan Jakarta.

"Negara saat ini belum mengalokasikan anggaran yang ideal bagi pengembangan keterampilan warga binaan, sehingga perlu peran serta masyarakat melalui donasi," katanya.

Donasi yang diterima pihaknya akan diperuntukkan bagi pemenuhan sarana dan prasarana keterampilan penghuni lapas, di antaranya alat kesenian, konveksi, pelatihan, dan sebagainya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta