
Pantau.com - Selandia Baru menyatakan akan bekerja sama dengan Prancis dalam upaya menghentikan sosial media yang dimanfaatkan untuk mendorong terorisme dan ekstremisme pasca serangan di Chirstchurch, Rabu (24/3/2091).
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan di dalam satu pernyataan ia bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron akan memimpin pertemuan di Paris pada 15 Mei.
Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh
Pertemuan tersebut akan meminta para pemimpin dunia dan perusahaan teknologi menyepakati satu janji, yang dinamakan Christchurch Call. Guna menghapuskan tulisan yang mendukung terorisme dan ekstremisme dengan kekerasan di Internet.
Seorang lelaki bersenjata menewaskan 50 orang di dua masjid di Christchurch pada 15 Maret, sambil menyiarkan secara langsung pembunuhan itu di Facebook.
Brenton Tarrant (28), tersangka supremasi kulit putih, telah dituntut dengan 50 pembunuhan dalam penembakan massal tersebut.
"Penting bahwa landasan teknologi seperti Facebook tidak diselewengkan sebagai alat terorisme, dan sebaliknya harus menjadi bagian dari penyelesaian global guna menanggulangi terorisme," kata Ardern di dalam pernyataan.
Baca juga: Selandia Baru Berikan Hak Tinggal Permanen bagi Penyintas Christchurch
"Pertemuan ini merupakan kesempatan baik bagi satu tindakan persatuan antara pemerintah dan perusahaan teknologi," tambah wanita perdana menteri tersebut.
Pertemuan itu diadakan berbarengan dengan pertemuan Teknologi buat Kemanusiaan para menteri digital G7, yang diketuai oleh Prancis, dan pertemuan puncak terpisah Teknologi buat Kebaikan di Prancis, keduanya pada 15 Mei, kata pernyataan tersebut.
- Penulis :
- Noor Pratiwi