
Pantau - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Bogor mencatat sebanyak 856 bencana terjadi di Kota Bogor.
Sebanyak 373 bencana longsor, 32 banjir, 53 angin puting beliung, 164 bangunan ambruk, 170 pohon tumbang, 31 kebakaran, dan 9 orang hanyut.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim mengatakan, sudah ada ratusan bencana yang menerjang Kota Bogor dalam setahun.
Dedie meminta masyarakat tetap siaga dan bersinergi dengan pemerintah dalam penanggulangan bencana.
"Kalau kita baca dari data, setahun itu kurang lebih kita menghadapi sekitar 800an bencana, yang terdiri dari banjir, longsor kebakaran, angin puting beliung, pohon tumbang, banjir lintasan, termasuk juga pergerakan tanah dan gempa bumi," kata Dedie di Kelurahan Gudang, Rabu (31/5/2023).
Dedie meminta masyarakat sukarela untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam penanggulangan bencana di Kota Bogor.
"Jadi saya dan yang lain berfikir kalau semuanya ditanggulangi oleh pemerintah daerah saja, tidak mungkin bisa teratasi dengan baik tanpa melibatkan potensi di wilayah, potensi masyarakat," tegas Dedie.
Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana diperlukan agar masyarakat mampu memitigasi dan potensi risiko bencana, untuk mengurangi dampak kerugian imbas bencana.
"Artinya, seluruh masyarakat setidaknya pemuda, tokoh dan pimpinan wilayah tahu soal bagaimana melakukan langkah-langkah pencegahan, penanggulangan, dan bagaimana berkoordinasi dengan instansi terkait," sambungnya.
Sebanyak 373 bencana longsor, 32 banjir, 53 angin puting beliung, 164 bangunan ambruk, 170 pohon tumbang, 31 kebakaran, dan 9 orang hanyut.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim mengatakan, sudah ada ratusan bencana yang menerjang Kota Bogor dalam setahun.
Dedie meminta masyarakat tetap siaga dan bersinergi dengan pemerintah dalam penanggulangan bencana.
"Kalau kita baca dari data, setahun itu kurang lebih kita menghadapi sekitar 800an bencana, yang terdiri dari banjir, longsor kebakaran, angin puting beliung, pohon tumbang, banjir lintasan, termasuk juga pergerakan tanah dan gempa bumi," kata Dedie di Kelurahan Gudang, Rabu (31/5/2023).
Dedie meminta masyarakat sukarela untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam penanggulangan bencana di Kota Bogor.
"Jadi saya dan yang lain berfikir kalau semuanya ditanggulangi oleh pemerintah daerah saja, tidak mungkin bisa teratasi dengan baik tanpa melibatkan potensi di wilayah, potensi masyarakat," tegas Dedie.
Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana diperlukan agar masyarakat mampu memitigasi dan potensi risiko bencana, untuk mengurangi dampak kerugian imbas bencana.
"Artinya, seluruh masyarakat setidaknya pemuda, tokoh dan pimpinan wilayah tahu soal bagaimana melakukan langkah-langkah pencegahan, penanggulangan, dan bagaimana berkoordinasi dengan instansi terkait," sambungnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq
# In Article