Pantau.com - Krisis Turki yang terjadi saat ini mengingatkan kita dengan krisis Yunani. Negara yang terkenal dengan para dewa-dewinya itu sempat mengalami keterpurukan karena hutang. Apalagi tahun 2004, Yunani menjadi tuan rumah olimpiade. Dimana mereka kembali menambah utang untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur pendukung olimpiade.
Baca juga: Ini Negara di Asia Tenggara yang Tidak Pernah Dijajah
Pada 30 Juni 2015 lalu, secara resmi Pemerintah Yunani menyatakan dirinya sebagai negara bangkrut. Negara ini tidak mampu lagi membayar hutang-hutangnya yang menumpuk segunung. Hutang Yunani kepada sejumlah negara dan lembaga kreditor mencapai 316 Euro atau setara dengan Rp4.740 triliun.
Baca juga: Coba Tebak Berapa Jumlah Negara di Dunia? Ini Jawabannya
Sebelum kebangkrutannya, diawali dengan longsornya daya beli masyarakat. Sebelum bangkrut rakyat Yunani pun sudah mengingatkan pemerintahnya bahwa daya beli mereka terus menurun.
Namun, beberapa hari lalu akhirnya Yunani bisa keluar dari program dana talangan yang sudah diikutinya selama tiga tahun berturut-turut. Negara yang sempat terseok-seok karena hutang dan krisis ini pun akhirnya mencatat sejarah karena keluar dari dana talangan.
"Untuk pertama kalinya sejak awal 2010, Yunani bisa mandiri," kata dana penyelamat Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM).
Baca juga: Punya Sejarah Panjang, Ini 5 Negara Tertua di Dunia
Selama tiga tahun belakangan, ESM mengalokasikan sekitar $71 miliar setelah sebuah perjanjian yang dicapai Agustus 2015 untuk membantu negara itu mengatasi keterpurukan yang disebabkan krisis utang terus menerus.
"Hari ini kita bisa mengakhiri program ESM tanpa program-program lanjutan," kata Mario Centeno, kepala dewan gubernur ESM dalam pernyataan.
- Penulis :
- Nani Suherni
