Pantau.com - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) menyiapkan tujuh destinasi untuk menunjang gelaran pertemuan tahunan Annual Meeting Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (WB) pada Oktober 2018.
Enam daerah lainnya selain Bali, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Toraja Sulawesi Selatan, Danau Toba Sumatera Utara, Yogyakarta, dan Jakarta.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asita, Asnawi Bahar mengatakan, berdasarkan hasil seleksi, Asita menyiapkan 60 buah paket untuk partisipan Annual Meeting IMF-WB 2018 yang berpusat di Bali.
"Saya memperkirakan biaya rata-rata yang dikeluarkan selama mengikuti rangkaian acara (Annual Meeting IMF-WB 2018) sekitar USD3 ribu per orang (setara Rp40,2 juta). Sekitar 20 ribu hingga 30 ribu kami perkirakan akan datang dalam Annual Meeting IMF-World Bank," kata Asnawi ketika dihubungi Pantau.com, Rabu (28/2/2018).
Baca juga: BI Imbau Turis Tidak Datang ke Bali Saat Gelaran IMF-WB, Ini Alasannya
Nah, jika dihitung dalam nilai tukar asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok RP 13.400 per dolar Amerika, Asita menilai pemerintah bakal meraup Rp840 miliar, bila yang datang 20 ribu orang.
Sementara, jika yang datang dalam Annual Meeting IMF-WB 2018 hingga mencapai 30 ribu orang, pundi Asita bakal bertambah tebal sebesar Rp1,20 triliun.
Baca juga: BI Taksir Indonesia Bakal Kantongi Rp1,34 Triliun dari Gelaran Pertemuan IMF-WB
"Dengan penetapan enam daerah lainnya, jadi tidak hanya Bali yang akan ramai dikunjungi wisatawan yang merupakan peserta dan tim (Annual Meeting IMF-WB 2018)," kata Asnawi. Tak ayal, Ia berharap pascakegiatan Annual Meeting IMF-WB 2018, pariwisata di Indonesia bakal semakin berkembang.
- Penulis :
- Martina Prianti
