Pantau - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat bauran kebijakan moneter dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang kian meningkat. Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai lembaga keuangan, BI mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas rupiah serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam forum tahunan IMF dan Bank Dunia di Washington DC, Deputi Gubernur BI memaparkan lima arah kebijakan yang diperkuat demi mendorong daya tarik aset domestik bagi investor asing serta menjaga kestabilan sektor keuangan nasional. Langkah-langkah ini termasuk optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah dan Valas, intervensi di pasar valas, serta peningkatan imbal hasil instrumen pasar uang untuk menarik modal asing.
Baca Juga:
Akselerasi Kemajuan Ekosistem Ekonomi Syariah, Menko Airlangga: Untuk Kemandirian Nasional
"Koordinasi kebijakan yang erat antara BI, Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS sangat penting guna menghadapi kondisi ekonomi global yang penuh tekanan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.Kolaborasi yang melibatkan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ini berfokus pada langkah preventif dan mitigasi risiko untuk memperkuat perekonomian nasional di tengah dinamika geopolitik, krisis iklim, dan ketidakstabilan harga energi dunia.
Bank Indonesia juga menekankan bahwa peningkatan digitalisasi ekonomi, dukungan terhadap program swasembada energi, dan kebijakan fiskal yang bijaksana menjadi bagian dari strategi bersama pemerintah untuk memastikan ketahanan ekonomi domestik di tengah krisis global.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
- Editor :
- Ahmad Ryansyah
