Pantau - Desa diharapkan jangan hanya menjadi penonton dan penerima manfaat program siang bergizi. Bahan baku program tersebut diminta dapat dipenuhi oleh desa sehingga terjadi perputaran ekonomi masyarakat setempat.
Harapan itu datang dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto.
Tentu kita tidak mau desa jadi penonton, tidak mau jadi penikmat makan siangnya saja untuk anak sekolah ibu hamil atau anak dalam tumbuh kembang. Kita mau bahan baku itu dari desa, jadi putaran ekonomi berada di desa melalui BUMDES sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Harapan tersebut datang dari Mendes PDT Yandri Susanto saat meluncurkan platform P2KTD di Bengkulu, Senin (11/11/2024).
Baca juga: Adrianus Soroti Program Makan Bergizi Gratis dan Keamanan Pangan Guna Capai Swasembada 2029
Desa kata dia mesti menjadi tempat lumbung pangan ketahanan pangan, ketahanan energi swasembada air atau di desa tempat banyak produk-produk yang bisa diolah dalam rangka hilirisasi produk-produk desa. Dan lanjut dia dari desa lah tempat untuk penyediaan bahan baku makan siang bergizi.
"Bumdes-bumdes akan tumbuh bersama, itu bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat, jadi bukan sekedar menjawab nasib makan siang bergizi, tapi yang kita suap dan makan itu itu memang bahan baku itu dari desa," kata dia.
Presiden Prabowo Subianto, kata Yandri telah membuat program makan siang bergizi bukan hanya untuk meningkatkan SDM generasi emas tapi juga sekaligus membuat perputaran ekonomi akan sangat bergerak sampai ke tingkat desa.
Oleh karena itu, Mendes Yandri meminta seluruh kepala desa untuk memetakan potensi daerah masing-masing, tentang keterlibatan dalam penyediaan makan siang bergizi tersebut baik sebagai produsen komoditas pokok, industri pengolahan hingga hilirisasi.
Baca juga: Gerindra Sebut Makan Bergizi Gratis Baru Dimulai 2025
"Semua bisa bergerak untuk menyuplai bahan baku makan siang bergizi, program itu besar sekali putaran ekonominya, baru dimulai dengan anggaran Rp71 triliun, nanti akan sampai ke angka hampir atau lebih dari Rp300 triliun. Artinya itu uang tiap hari untuk masak di dapur, tentu kita tidak mau desa jadi penonton," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto pada Senin 11 November 2024 meluncur platform Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD).
"Peluncuran platform P2KTD ini bagian dari solusi untuk menjawab persoalan-persoalan yang ada di desa," ujarnya saat peluncuran di Bengkulu.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
