
Pantau - PT Waskita Karya (Persero) meraih kontrak baru senilai Rp109,6 miliar untuk pembangunan Land Development Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru Papua Selatan yang berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Dengan durasi pengerjaan 240 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 180 hari, proyek ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan infrastruktur untuk pusat pemerintahan daerah otonomi baru tersebut.
Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko, menyampaikan bahwa proyek ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lahan agar dapat mendukung pembangunan lebih lanjut.
"Pembangunan proyek ini bertujuan mempersiapkan lahan untuk pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Daerah Otonomi Baru Papua Selatan. Maka kami akan memastikan lahan siap dibangun," ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (30/12).
Lingkup Pekerjaan dan Sistem Pendukung
Ari menjelaskan bahwa lingkup pekerjaan dalam proyek ini mencakup berbagai aspek penting.
Di antaranya adalah pekerjaan persiapan, pengadaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), pekerjaan tanah, serta pembuatan Multi Utility Tunnel (MUT) untuk jaringan air bersih.
Baca juga: Waskita Karya Targetkan Bendungan Jlantah Siap Rampung Awal 2025
Tahapan persiapan ini melibatkan pembuatan site management, barak kerja, gudang, serta penyediaan kebutuhan listrik dan air untuk mendukung pelaksanaan proyek.
Dalam merancang pelaksanaan pekerjaan, Waskita Karya juga memastikan adanya sistem manajemen yang terstruktur.
"Kami juga membuat rencana kerja pelaksanaan yang terdiri dari pemahaman dokumen, sistem manajemen keselamatan konstruksi, dan jalur koordinasi. Disusun pula strategi perizinan dan pelaksanaan, lintasan kritis pekerjaan, serta sistem manajemen proyek," jelasnya.
Komitmen pada Inovasi dan Efisiensi
Sebagai perusahaan yang telah berpengalaman selama hampir 64 tahun, Waskita Karya menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan konsep Work Breakdown Structure (WBS) dalam pengerjaan proyek ini. Ari menyebutkan bahwa WBS membantu pekerjaan menjadi lebih terstruktur dan efisien.
Selain itu, konsep ini juga digunakan sebagai langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi keterlambatan dalam pengerjaan proyek.
Baca juga: Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Papua Selatan Senilai Rp215 Miliar
Dirinya menambahkan bahwa WBS memberikan keuntungan seperti memitigasi prioritas pekerjaan sejak awal dan memastikan pelaksanaan sesuai dengan prinsip tepat SMKK, mutu, biaya, waktu, serta administrasi.
Dengan penerapan ini, proyek diharapkan mampu memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Papua Selatan.
Sinergi dan Proyek Sebelumnya
Proyek ini dikerjakan melalui kerja sama antara Waskita Karya dan Pusaka dalam skema Kerja Sama Operasi (KSO). Sebelumnya, Waskita Karya juga telah memperoleh kontrak pembangunan Gedung Kantor Gubernur Papua Selatan dengan nilai proyek sebesar Rp215 miliar.
Hal ini menunjukkan peran strategis Waskita Karya dalam mendukung percepatan pembangunan di Papua Selatan.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat