Pantau - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri salat tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal Jakarta, pada Jumat (7/3).
Dalam sambutannya, Menkeu menyampaikan bahwa Ramadan bukan hanya bulan penuh keberkahan bagi umat Muslim, tetapi juga momentum untuk meningkatkan empati dan kebersamaan dalam kehidupan sosial, termasuk dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
“Puasa merupakan sebuah perjalanan religius dan spiritual bagi seorang Muslim untuk terus melihat ke dalam diri sendiri. Apakah ruang untuk memperbaiki diri kita pergunakan? Apakah kita mampu untuk memperbaiki akhlak kita? Dan apakah kita mampu terus mendekatkan diri kepada Sang Khalik?” ujar Menkeu dihadapan jamaah Masjid Istiqlal.
Baca juga: Sri Mulyani Bakal Terbitkan Surat Berharga Negara untuk Perumahan Subsidi
Menkeu juga menekankan pentingnya semangat persaudaraan dalam keberagaman, yang selaras dengan visi pemerintah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif. Mengutip ayat Al-Qur’an dari surah Al-Hujurat, Menkeu mengingatkan bahwa perbedaan merupakan karunia dari Allah yang seharusnya mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar sesama manusia.
“Di dalam bulan yang suci ini, saat kita melaksanakan salat tarawih di masjid yang begitu indah ini, kita semua duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Kita tidak dibeda-bedakan asal-usulnya. Empati kita kepada sesama Muslim merupakan landasan untuk kita bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta (hablum minallah), sekaligus untuk bisa mendekatkan diri kepada sesama manusia (hablum minannas),” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu juga menyampaikan apresiasi kepada Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar, yang telah mengundang dirinya beserta jajaran Kementerian Keuangan untuk merasakan kemeriahan Ramadan di masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Menutup sambutannya, Menkeu berharap agar Ramadan tahun ini membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh warga dunia.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat
