Pantau - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyampaikan bahwa perdagangan antara Indonesia dan Chile terus menunjukkan peningkatan signifikan sejak diberlakukannya Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Chile (Indonesia–Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IC-CEPA).
Nilai Perdagangan Naik, Kolaborasi Ekonomi Diperluas
Pernyataan tersebut disampaikan Roro dalam acara Chile–Indonesia Trade Engagement Seminar yang digelar di Jakarta pada Senin, 8 September 2025.
Ia mengungkapkan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Chile, khususnya dalam sektor perdagangan dan investasi, terus mengalami kemajuan positif sejak implementasi IC-CEPA dimulai pada tahun 2019.
"Implementasi Indonesia–Chile CEPA telah membawa manfaat nyata, sebagaimana tercermin dalam pertumbuhan rata-rata perdagangan bilateral tahunan dari sekitar 304 juta dolar AS sebelum perjanjian, menjadi 446 juta dolar AS pada periode pasca-implementasi," ungkapnya.
Peningkatan tersebut, menurut Roro, menjadi bukti konkret bahwa kerja sama ekonomi yang strategis mampu menciptakan nilai tambah bagi kedua negara.
Protokol Baru Perluas Peluang Kerja Sama
Pada awal tahun 2025, Indonesia telah meratifikasi Protokol Perdagangan dan Jasa dalam kerangka IC-CEPA, yang membuka peluang kolaborasi di sektor yang lebih luas.
Langkah ini menandai babak baru dalam hubungan ekonomi kedua negara, tidak hanya terbatas pada barang dan jasa, tetapi juga menyentuh sektor strategis seperti arsitektur, teknik, konstruksi, telekomunikasi, distribusi, pariwisata, konektivitas, energi, mineral, dan pertumbuhan berkelanjutan.
“Indonesia sangat terbuka untuk melihat bagaimana kita dapat berkolaborasi lebih lanjut. Hal ini juga mempertimbangkan tujuan kami untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi semua,” ujarnya.
Dengan terus berkembangnya implementasi IC-CEPA, pemerintah berharap hubungan Indonesia–Chile semakin kokoh dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
