
Pantau - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan peran strategisnya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui berbagai pencapaian signifikan di sektor industri migas selama delapan tahun terakhir sejak resmi berdiri pada 13 November 2017.
Proyek Strategis dan Kinerja Operasional Kilang
Sebagai Subholding Refining and Petrochemical sejak September 2020, KPI mengelola enam kilang strategis milik Pertamina yang tersebar di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Kasim.
Berbagai proyek besar yang dijalankan antara lain Blue Sky dan Green Refinery Kilang Cilacap, revitalisasi RCC serta RDMP Kilang Balongan, proyek ULSD, pembangunan Platformer I Kilang Dumai, pemasangan Pipa Senipah–Balikpapan, revamp CDU unit IV Balikpapan, serta pembangunan tangki minyak mentah di Terminal Lawe-Lawe.
Selain itu, KPI juga membangun fasilitas ISBL dan OSBL di TPPI, empat unit tangki baru di Kilang Balongan, serta melakukan relokasi SPM Balongan guna meningkatkan efisiensi distribusi energi.
Selama periode 2019–2024, KPI mengolah rata-rata 320 juta barel bahan baku per tahun, dengan rincian produksi BBM sebesar 250 juta barel, produk non-BBM 30 juta barel, dan produk lainnya mencapai 21 juta barel per tahun.
Keandalan kilang ditunjukkan oleh capaian Plant Availability Factor sebesar 99 persen dan Yield Valuable Product sebesar 81 persen, serta Energy Intensity Index mencapai 107 persen sepanjang 2021–2024.
Produk Ramah Lingkungan dan Program Tanggung Jawab Sosial
KPI memproduksi berbagai energi ramah lingkungan seperti PertaminaSAF, PertaminaRD, Biosolar, MFO Low Sulphur, Diesel X, dan Breezon.
PertaminaSAF merupakan bahan bakar pesawat berbasis minyak jelantah yang mendukung transisi energi rendah emisi.
Di bidang pengembangan sumber daya manusia dan keselamatan kerja, KPI meluncurkan Safety Leadership Program 4.0 sebagai inovasi budaya kerja yang berfokus pada keselamatan.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga ditunjukkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang mencakup sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Selama 2023–2024, KPI telah menyalurkan dana sebesar Rp34 miliar untuk menjalankan 370 program TJSL di berbagai wilayah operasional.
Direktur Utama KPI menyatakan seluruh pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh pekerja dan menjadi pijakan penting untuk terus menjaga ketahanan energi yang berkelanjutan bagi Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan








