billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Israel Serang Lebanon Selatan Usai Roket Hantam Golan

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Israel Serang Lebanon Selatan Usai Roket Hantam Golan
Foto: Sebuah roket menghantam lapangan sepakbola di Dataran Tinggi Golan. (foto: Al Arabiya)

Pantau - Pasukan militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Lebanon Selatan setelah sebuah roket menghantam lapangan bola di Majdal Shams, Sabtu (27/7/2024). Serangan tersebut dilaporkan menargetkan sejumlah lokasi strategis yang diduga merupakan basis kelompok Hizbullah.

Menurut pernyataan militer Israel, angkatan udara mereka menargetkan ‘jauh ke dalam’ wilayah Lebanon dan Lebanon Selatan dalam serangan ini.

"Pasukan angkatan udara Israel sepanjang malam menargetkan sejumlah target Hizbullah di dalam wilayah Lebanon dan Lebanon selatan, termasuk gudang senjata dan infrastruktur di wilayah Chabriha, Borj El Chmali, Beqaa, Kfarkela, Rab El Thalathine, Khiam, dan Tayr Harfa," demikian pernyataan militer Israel yang dikutip Reuters, Minggu (28/7).

Biasanya, Israel hanya menyerang wilayah perbatasan seperti Tayr Harfa, Khiam, dan Ram al-Thalathine. Namun, serangan kali ini menargetkan jauh ke dalam wilayah Lebanon, menunjukkan eskalasi yang signifikan.

Pemerintah Lebanon mengecam keras serangan tersebut, menegaskan bahwa serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima. 

"Ini menunjukkan bahwa ada situasi serius di mana pemerintah Lebanon mengutuk serangan terhadap Israel, meskipun faktanya wilayah tersebut merupakan wilayah pendudukan," lapor jurnalis Al Jazeera.

Sedikitnya 12 orang tewas akibat serangan roket yang menghantam lapangan bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan. Israel menuding kelompok milisi Hizbullah di Lebanon sebagai dalang di balik serangan tersebut.

"Serangan Hizbullah hari ini telah melanggar batas garis merah, dan responsnya akan sesuai dengan itu. Kami sedang mendekati momen perang habis-habisan melawan Hizbullah dan Lebanon," kata Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, kepada Axios.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa negaranya akan membalas serangan roket yang menyasar desa Druze tersebut. 

"Hizbullah akan membayar dengan sebuah harga yang mahal, harga yang sejauh ini belum dibayarkannya," ujar Netanyahu.

Serangan ini menambah ketegangan di kawasan yang sudah lama dilanda konflik, memperburuk situasi keamanan dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.

Penulis :
Aditya Andreas