Pantau - Polisi Belanda menahan sejumlah demonstran pro-Palestina dalam aksi unjuk rasa di Amsterdam pada Minggu (10/11/2024).
Demonstrasi ini dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap media yang dinilai memframing peristiwa terkini sebagai "anti-Semitisme" dan menyalahkan pendukung Palestina atas insiden pascalaga Liga Eropa antara Ajax kontra Maccabi Tel Aviv.
Polisi terpaksa membubarkan massa menggunakan tongkat, yang mengakibatkan beberapa demonstran mengalami cedera.
Tindakan pembubaran ini mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak yang menilai aparat menggunakan kekerasan berlebihan dalam menangani protes damai tersebut.
Baca juga: Kerusuhan Pecah usai Ajax Amsterdam Lumat Maccabi Tel-Aviv 5-0
Pemerintah Kota Amsterdam sebelumnya memberlakukan larangan demonstrasi selama tiga hari sejak Jumat (8/11/2024), sebagai upaya mencegah ketegangan lebih lanjut.
Namun, keputusan tersebut justru memicu reaksi dari para pendukung Palestina yang merasa kebebasan berekspresi mereka ditekan.
Salah satu yang ditangkap adalah Jazie Veldhuyzen, anggota dewan kota senior Amsterdam. Kepada Anadolu, Veldhuyzen mengungkapkan bahwa kelompok pendukung Palestina memilih untuk memprotes larangan tersebut.
Mereka juga mengecam apa yang mereka sebut sebagai izin terselubung dari pemerintah dan polisi terhadap pendukung Maccabi untuk menyerang warga setempat, serta mengecam keterlibatan Belanda dalam “genosida” terhadap rakyat Palestina. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino
