
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan mengumumkan tahap kedua dari rencana perdamaian Gaza, termasuk pembentukan pemerintahan baru, sebelum Hari Natal tahun ini.
Informasi ini dilaporkan oleh Axios pada Kamis, 4 Desember 2025, dengan mengutip sejumlah pejabat tinggi pemerintah AS yang terlibat dalam penyusunan kebijakan tersebut.
Rincian Rencana Perdamaian dan Struktur Pemerintahan Baru
Pemerintahan Trump disebut sedang menyiapkan pengumuman resmi terkait rincian pembentukan Dewan Pemerintahan dan pelaksanaan rencana perdamaian yang lebih luas untuk Gaza dalam beberapa minggu mendatang.
Fase kedua dari rencana perdamaian 20 poin Trump mencakup penarikan pasukan Israel dari wilayah tambahan di Gaza, pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional (International Stabilization Force/ISF), serta pembentukan struktur pemerintahan baru.
Struktur ini akan dipimpin oleh sebuah Dewan Perdamaian yang diketuai langsung oleh Donald Trump dan terdiri dari sekitar 10 pemimpin dari negara-negara Arab dan Barat.
Di bawah Dewan Perdamaian, akan dibentuk dewan eksekutif internasional yang beranggotakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, utusan khusus Trump Jared Kushner, pengusaha Steve Witkoff, serta sejumlah pejabat senior dari negara-negara anggota Dewan Perdamaian.
Dewan eksekutif ini akan mengawasi pemerintahan teknokratis Palestina yang beranggotakan 12 hingga 15 individu dengan latar belakang manajemen dan bisnis.
Tidak ada satu pun dari individu dalam pemerintahan teknokratis tersebut yang memiliki afiliasi dengan Hamas, Fatah, atau faksi-faksi politik Palestina lainnya.
Respons Internasional dan Penolakan Faksi Palestina
Saat ini, Amerika Serikat bersama Qatar, Mesir, dan Turki tengah melakukan pembicaraan dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan mengenai penyerahan kendali atas Gaza serta pelucutan senjata kelompok tersebut.
Namun, beberapa faksi Palestina dikabarkan menolak rencana pengerahan pasukan internasional di wilayah Gaza.
Selain itu, pihak Fatah menyampaikan bahwa rencana Trump masih bersifat ambigu karena tidak secara eksplisit menyebutkan solusi dua negara.
Trump juga dilaporkan meminta Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel pascaperang Gaza sebagai bagian dari paket perdamaian kawasan yang lebih luas.
Informasi ini bersumber dari laporan Sputnik/RIA Novosti yang telah diterjemahkan oleh Yoanita Hastryka Djohan dan diedit oleh M Razi Rahman.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf





