Pantau Flash
HOME  ⁄  Hiburan

Boikot Spotify Meluas, Sejumlah Musisi Tarik Karya karena Investasi CEO di Perusahaan Teknologi Militer

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Boikot Spotify Meluas, Sejumlah Musisi Tarik Karya karena Investasi CEO di Perusahaan Teknologi Militer
Foto: (Sumber: Foto grup King Gizzard & the Lizard Wizard di akun Instagram mereka. ANTARA/Instagram/@kinggizzard.)

Pantau - Sejumlah musisi dunia memilih menarik karya musik mereka dari platform streaming Spotify sebagai bentuk protes terhadap keterlibatan CEO Spotify, Daniel Ek, dalam pendanaan perusahaan teknologi militer berbasis kecerdasan buatan.

Langkah ini dipicu oleh laporan bahwa Daniel Ek, melalui dana investasinya Prima Materia, memberikan pendanaan kepada perusahaan pertahanan Jerman bernama Helsing yang mengembangkan teknologi drone militer berbasis AI.

Prima Materia, yang didirikan Daniel Ek bersama Shakil Khan, pertama kali berinvestasi ke Helsing pada tahun 2021, dan baru-baru ini kembali menggelontorkan dana sebesar 600 juta dolar AS, menurut laporan Financial Times.

King Gizzard, Deerhoof, hingga Xiu Xiu Tarik Karya

Band rock asal Australia, King Gizzard & the Lizard Wizard, menjadi salah satu musisi pertama yang mengumumkan penghapusan musik mereka dari Spotify sebagai bentuk protes terbuka.

“Kami baru saja menghapus musik kami dari platform ini. Bisakah kami menekan para teknisi Dr. Evil ini untuk berkarya lebih baik? Bergabunglah dengan kami di platform lain,” tulis mereka dalam Instagram Story.

Band ini tercatat telah merilis 27 album studio dan lebih dari 50 album live sepanjang karier mereka.

Band indie-rock asal Amerika, Deerhoof, juga mengumumkan keputusan serupa melalui unggahan Instagram pada 30 Juni.

“Daniel Ek menggunakan 700 juta dolar dari kekayaan Spotify-nya untuk menjadi pemimpin perusahaan teknologi pertempuran AI bukanlah judul berita yang kami nikmati minggu ini,” tulis mereka.

Deerhoof menambahkan, “Kami tidak ingin musik kami membunuh orang. Kami tidak ingin kesuksesan kami dikaitkan dengan teknologi pertempuran AI.”

Mereka menyatakan proses penarikan karya dari Spotify sedang berlangsung dan membutuhkan waktu untuk tuntas.

Band eksperimental asal Amerika, Xiu Xiu, juga menyatakan sedang dalam proses penarikan seluruh katalog musik mereka dari platform tersebut.

Melalui unggahan pada 24 Juli, Xiu Xiu menjelaskan bahwa prosesnya memakan waktu lebih lama karena kendala prosedural, namun mereka memastikan penghapusan karya akan segera selesai.

Xiu Xiu bahkan mengajak para penggemarnya untuk berhenti berlangganan Spotify.

Label Musik Ikut Mundur, Kritik terhadap Spotify Meningkat

Aksi penarikan ini tak hanya datang dari artis individual, tetapi juga label musik.

Label Kalahari Oyster Cult mengumumkan pada 26 Juni bahwa mereka telah menarik seluruh katalog musik dari Spotify.

“Sebagai label, dan setelah berkonsultasi dengan artis yang kami wakili, kami tidak ingin musik kami berkontribusi atau menguntungkan platform yang dipimpin oleh seseorang yang mendukung alat perang, pengawasan, dan kekerasan,” tulis pernyataan resmi mereka di Instagram.

Mereka menambahkan bahwa mempertahankan karya di Spotify bertentangan dengan nilai yang mereka perjuangkan.

Sementara itu, penyanyi folk asal Australia, Leah Senior, telah terlebih dahulu melakukan boikot terhadap Spotify sejak 1 Juli 2025.

Kontroversi yang membayangi Spotify bukan hanya soal investasi militernya, tetapi juga mencakup isu lain seperti kehadiran musik buatan AI dan dugaan skema “artis hantu” yang mengurangi porsi pembayaran untuk musisi asli.

Penulis :
Aditya Yohan