Korsel Sebut Kim Jong Un Tengah Mencari Obat Obesitas ke Luar Negeri

Pantau - Para pejabat Kim Jong Un dikatakan tengah mencari obat-obatan baru di luar negeri untuk mengatasi dampak kesehatan yang ditimbulkannya. National Intelligence Service (NIS) Korea Selatan melaporkan bahwa saat ini pemimpin Korea Utara berusia 40 tahun itu menderita berbagai masalah seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Selama ini, Kim Jong Un dikenal sebagai peminum berat dan perokok, juga memiliki riwayat keluarga dengan masalah jantung. Ayah dan kakeknya juga meninggal dunia karena masalah jantung.

Menurut pengamat, Kim Jong Un  sebelumnya memiliki berat 140 kg tetapi tampaknya telah kehilangan beberapa kilogram pada tahun 2021, hal ini mungkin karena perubahan pola makannya. Namun, berdasarkan penampakannya baru-baru ini, ia tampaknya telah menambah berat badan lagi.

Baca juga: Korut Tampung Anak-anak Tentara, Putin Terima Kasih ke Kim Jong Un

Pada Senin (29/07), KST, NIS memberi tahu anggota parlemen Korea Selatan dalam sebuah pengarahan tertutup bahwa Kim telah menambah berat badannya lagi dan pemimpin Korea Utara tersebut saat ini berada dalam kelompok risiko tinggi untuk penyakit jantung. 

Anggota parlemen Lee Seong Kweun mengatakan kepada media bahwa menurut temuan NIS, Kim Jong Un telah menderita gejala tekanan darah tinggi dan diabetes sejak usia 30-an. 

Anggota parlemen lainnya, Park Sunwon, mengungkapkan bahwa NIS menduga kebiasaan minum, merokok, dan stres. Kim telah berkontribusi terhadap krisis kesehatan ini.

Baca juga: Kim Jong Un Diberi Hadiah Mobil Mewah Oleh Vladimir Putin

Kedua anggota parlemen itu mengutip pernyataan NIS dan mengatakan bahwa pejabat Korea Utara saat ini tengah berupaya memperoleh obat-obatan baru dari luar negeri yang dapat mengobati Kim Jong Un. 

Karena Korea Utara yang sangat tertutup, orang luar tidak mungkin mengetahui kesehatan Kim secara menyeluruh.

Kesehatan Kim Jong Un merupakan masalah kritis yang menjadi perhatian utama Korea Selatan dan negara-negara asing lainnya, karena ia belum memilih keturunannya yang akan mengambil alih kendali persenjataan nuklir Korea Utara yang terus berkembang. Namun, menurut NIS dan badan intelijen lainnya, Kim Ju Ae, putri pra-remaja Kim Jong Un, mungkin akan menjadi pewaris ayahnya.