Pantau - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan sebuah rencana untuk menghentikan penyebaran cacar monyet alias monkey pox (mpox).
Langkah ini diambil setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat pada 14 Agustus 2024
Rencana senilai 135 juta dolar Amerika Serikat (AS) ini mencakup periode enam bulan hingga Februari 2025 untuk menyediakan dana bagi respons WHO, negara anggota, mitra, komunitas hingga peneliti.
“Upaya vaksinasi strategis akan difokuskan pada individu dengan risiko tertinggi, termasuk kontak dekat dengan kasus-kasus terbaru dan petugas kesehatan, untuk memutus rantai penularan,” demikian pernyataan WHO.
Baca juga: Soal Kasus Mpox di Indonesia, Menkes Budi Bilang Gak Usah Khawatir
Laporan ini juga mencatat bahwa di tingkat global, prioritasnya adalah pada strategi kepemimpinan, panduan berbasis bukti yang tepat waktu, dan akses terhadap penanggulangan medis bagi kelompok yang paling berisiko di negara-negara terdampak.
“Wabah cacar air di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga dapat dikendalikan, dan dapat dihentikan,” ujar Tedros.
WHO membentuk tim untuk membantu persiapan, kesiapan, dan respons. WHO juga mempekerjakan lebih banyak staf di negara-negara yang terkena dampak. Varian cacar monyet ini lebih menular dan mematikan dibandingkan varian sebelumnya.
Tedros mengatakan, lebih dari 100.000 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi ke WHO sejak wabah global dimulai pada 2022. Mulanya terjadi peningkatan kasus di Afrika. Cacar monyet adalah penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat dan bahan yang terkontaminasi.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino
