Pantau - Tim SAR di Vanuatu berlomba mencari korban selamat gempa bermagnitudo (M) 7,3 yang menewaskan sedikitnya 14 orang di negara kepulauan Pasifik tersebut.
Melansir Al Jazeera, Rabu (18/12/2024), gempa dahsyat ini menghantam ibu kota Port Vila dan menghancurkan bangunan, hingga memicu tanah longsor.
Bahkan, gempa ini memutuskan pasokan listrik dan infrastruktur telekomunikasi, pada Selasa (17/12/2024).
Menurut Katie Greenwood dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, otoritas setempat melaporkan 14 korban tewas dan 200 orang lainnya dirawat di rumah sakit utama Port Vila.
Dan McGarry, jurnalis yang telah menetap di Vanuatu selama lebih dari 20 tahun, memprediksi korban jiwa akan bertambah.
Baca juga:
- Puluhan Korban Diduga Tewas Pascainsiden Gempa M 7,3 Guncang Vanuatu
- Gimana Nasib WNI di Vanuatu Pascagempa? Begini Kata Kemlu RI
"Pemerintah memperkirakan korban jiwa akan meningkat," kata McGarry kepada Al Jazeera.
Australia dan Selandia Baru mengirimkan tim medis dan penyelamat untuk membantu.
"Australia berdiri bersama rakyat Vanuatu setelah gempa bumi yang menghancurkan," ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Australia Jim Chalmers.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan sekitar sepertiga dari populasi 335.000 orang terdampak gempa tersebut.
"Telekomunikasi terganggu, menghambat laporan dari daerah terpencil. Akses ke bandara dan pelabuhan air terbatas karena kerusakan jalan," tulis pernyataan OCHA.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino
