Pantau.com - Paus Fransiskus mengutuk keras bencana yang akan ditimbulkan dari senjata nuklir yang dibuat oleh negara-negara di seluruh dunia. Ini dikatakannya selama kunjungan ke Nagasaki, salah satu kota Jepang yang dihancurkan oleh bom atom Amerika Serikat menjelang akhir Perang Dunia II.
Dalam kunjungan pertamanya ke Jepang usai 38 tahun, Paus mendesak para pemimpin dunia untuk mengakhiri penimbunan senjata nuklir. Dan mengatakan bahwa negara yang menawarkan senjata itu memiliki perasaan aman yang palsu selama ini.
"Saya yakin bahwa dunia tanpa senjata nuklir adalah mungkin dan sangat diperlukan. Saya meminta para pemimpin politik untuk tidak melupakan bahwa senjata ini tak dapat melindungi kita dari ancaman saat ini terhadap keamanan nasional dan internasional," ujarnya kepada ratusan orang yang hadir di Taman Hiposenter Bom Atom, Nagasaki, Minggu (24/11/2019).
Baca juga: Paus Fransiskus Buka Misa dengan Seruan Pastor Boleh Menikah untuk...
Dilansir The Guardian, Paus sebelumnya telah meletakkan karangan bunga dan berdoa di monumen peringatan untuk 74 ribu orang yang meninggal dunia dan dalam beberapa bulan setelah AS menjatuhkan bom nuklir di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Tiga hari setelah itu, AS kembali melakukan serangan nuklir ke Hiroshima, di mana 140 ribu orang meninggal dunia.
"Tempat ini membuat kita sangat sadar akan rasa sakit dan kengerian yang kita manusia mampu lakukan pada satu sama lain," kata Paus yang berdiri di samping sebelah foto besar seorang anak muda yang menggendong adik laki-lakinya yang masih bayi di sebuah krematorium setelah serangan terhadap Nagasaki.
Paus telah menerima foto tersebut beberapa tahun lalu, dan sejak itu foto tersebut telah dicetak puluhan ribu salinan. Ia pun dijadwalkan bertemu dengan istri dan putra Koe O'Donnell, fotografer militer Amerika yang mengambil foto tersebut.
Potret seorang anak laki-laki dan adiknya usai bom di Nagasaki. (AFPVincenzo Pinto)
Baca juga: Paus Fransiskus Tunjuk Uskup Agung Jakarta Jadi Kardinal Tahta Suci Vatikan
"Di dunia di mana jutaan anak dan keluarga hidup dalam kondisi yang tak manusiawi, uang yang dihambur-hamburkan dan kekayaan yang dihasilkan melalui pembuatan, peningkatan, pemeliharaan, dan penjualan senjata akan semakin merusak. Dan ini adalah peghinaan," kata Paus Fransiskus.
Dia mendesak para pemimpin dunia untuk berkomitmen kembali pada upaya pengendalian senjata dan akhirnya menghapus senjata nuklir. "Kita perlu merenungkan dampak bencana penyebaran senjata itu, terutama dari sudut pandang kemanusiaan dan lingkungan, dan menolak meningkatkan ketakutan akan perubahan iklim yang lebih tinggi, ketidakpercayaan, dan permusuhan yang ditimbulkan oleh doktrin nuklir."
- Penulis :
- Kontributor NPW
