Pantau.com - Rizki Rahmahadian Pamungkas, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Pamungkas, adalah seorang penyanyi, produser rekaman, dan juga penulis lagu, serta aktor.
Namanya kini menjadi perbincangan karena lagu barunya yang berjudul 'birdy', tapi bukan karena prestasi tetapi karena dianggap plagiat puisi sastrawan luar negeri.
Hal ini pertama kali diketahui dari sebuah cuitan dari warganet di Twitter.
Problem Pamungkas bukan musikalitas. Tapi mentalitas.Single terbarunya Birdy tidak menawarkan pembacaan ulang atas the bluebird Charles Bukowski. Birdy adalah parafrase yang buruk. Setelah kasus plagiasi cover album, sekarang puisi. Rasanya ada yang belum selesai di dirinya. pic.twitter.com/rn29Jnx7f6
— Hamzah Muhammad (@hmzhmhmmdlghz) February 2, 2022
Tentu saja kabar ini membuat gempar banyak orang, karena plagiarisme dalam karya adalah hal yang sangat berbahaya. Apalagi dilakukan oleh musisi yang namanya besar seperti Pamungkas.
Tweet @hmhmmdlghz juga menunjukan puisi yang berjudul "The Bluebird" karya Charles Bukowski, yang diduga dijiplak oleh Pamungkas di lagu barunya yang berjudul "Bridy".
Pamungkas dituding menjiplak dan mengganti sedikit kalimat dari puisi tersebut, isi dari puisi tersebut kemudian diambil dan dituangkan menjadi lirik.
Berikut lirik lagu "Birdy" dan puisi "The Bluebird" karya Charles Bukowski. Lirik yang dianggap plagiarisme, kiri lirik lagu Pamungkas, kanan puisi Charles Bukowski, Credit: Music Match.
Tuduhan plagiat ini diperkuat dengan bagian lirik dan puisi yang mirip, hanya diubah sedikit. Lagu baru Pamungkas “Birdy” yang dirilis pada tanggal 28 Januari 2022 kemarin, dari keseluruhan kita bisa melihat hal tersebut begitu mirip.
Tidak hanya lagu "Birdy", tudingan plagiat juga pernah ramai dibicarakan pada tahun 2021 silam.
Pamungkas sempat dianggap meniru sebuah ilustrasi visual pada album barunya. Saat hasilnya menjadi ramai perbincangkan, Pamungkas kemudian berkomunikasi langsung dengan pemilik asli dari ilustrasi yang ia plagiat dan mengakui kesalahannya.
Akhirnya menyelesaikan permasalahan tersebut, kemudian mengklarifikasi, mengakui kesalahan dan membeli hak ilustasi visual tersebut pada pemilik yang bersangkutan. Sehingga masalah dianggap selesai.
- Penulis :
- Tim Pantau.com
