Pantau.com - Tak ingin sembarangan terima projek film horor, Putri Ayudya mengaku punya beberapa pertimbangan dalam memutuskan untuk menerima film horor.
Setidaknya ada tiga syarat yang diberikan Putri, dengan melihat siapa produser, sutradara, penulis naskah, dan jalan cerita yang ditampilkan.
"Sekarang sudah enggak serta merta (terima tawaran film horor), enggak bisa yang aku enggak mau, tapi lebih lihat satu siapa (produser) yang bikin, siapa sutradaranya siapa penulisnya, dan seperti apa naskahnya," ungkap Putri di Kawasan Blok M Square, Kamis, (2/8/2018).
Baca juga:
Sutradara dan produser jadi faktor terpenting dari semua syarat yang diberikan wanita yang pernah aktif jadi presenter acara petualangan itu.
"Karena aku yakin banget naskah sebagus apapun, kalau sutradaranya enggak bagus, produsernya enggak bagus, juga zaman sekarang enggak bisa sih," tutur Putri.
Sebelumnya Putri mengaku ia merupakan sosok orang yang antipati ikut tergabung di project film horor, namun dalam film 'Kafir: Bersekutu Dengan Setan' itu ia 'mengendorkan' ego, karena berhasil memenuhi syarat yang ia inginkan.
Baca juga:
Menurut dia film-film horor Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan, lantaran banyak cerita menarik sehingga bukan hanya nakut-nakutin, juga bukan sekedar menjual tontonan 'berbau porno' yang ia nilai jadi masa kelam sejarah film horor Indonesia.
"itu kalau horor kita ada masa-masa horor pasti ada sex nya ada Indonesia zaman-zaman kayak gitu," tukasnya.
- Penulis :
- Gilang
