Pantau.com - Sejak ditetapkan oleh UNESCO bahwa batik merupakan warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi, pada 2009 lalu, maka pemerintah telah meresmikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Baca juga: Keren Nih! Boneka Barbie Ikut Rayakan Hari Batik Nasional
Sebagai warisan budaya, motif batik ternyata memiliki makna tersendiri. Bahkan diantaranya ada motif-motif khusus yang tak diperbolehkan untuk dipakai oleh sembarang orang.
Menurut Australian Museum, beberapa motif keraton seperti motif parang, udan liris, dan semen agung, hanya boleh digunakan oleh anggota keluarga kerajaan.
Motif parang sendiri melambangkan cara mengasah jiwa secara perlahan, seperti air yang mengikis karang secara halus. Maknanya ada sebagai pelajaran bagi raja dan keluarganya untuk mengolah rasanya secara halus.
Motif udan liris, bermakna ketabahan dan harus tahan dalam menjalani hidup prihatin meski mendapat banyak cobaan dan masalah.
Baca juga: Film 'Sekar' Tunjukan Makna Batik dalam Kehidupan Sehari-hari
Motif semen yang bersayap garuda ganda maupun tunggal, khusus untuk para anggota keluarga yang bergelar pangeran keturunan penguasa.
Namun, soal larangan tersbut hanya berlaku di masa lampau. Di era sekarang ini, setiap orang bebas untuk mengenakan batik dengan motif apapun yang disukainya.
- Penulis :
- Gilang
