Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Muncul Tren Air Mineral Mewah. Apa Bedanya dengan Air Mineral Biasa?

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Muncul Tren Air Mineral Mewah. Apa Bedanya dengan Air Mineral Biasa?
Foto: Ilustrasi. (Pixabay)

Pantau - Di kaki bukit Himalaya ada sebuah mata air yang "memuntahkan" air mineral yang sangat segar. Saking segar, warga lokal menyebutnya "nektar."

Air dari gua bawah tanah yang terbentuk di "Shangri-La terakhir di dunia" ini bukan air biasa. Botol-botolnya akan didistribusikan ke beberapa hotel mewah, restoran, dan keluarga terkaya di India, yang membayar sekitar 6 dolar (sekitar Rp92 ribu) per botol, kira-kira upah sehari untuk seorang buruh India.

Para pekerja di pabrik kecil mengangkut botol-botol kaca yang licin di sepanjang konveyor. Botol-botol yang diisi dengan air minum alami ini diberi label, dikemas dalam kotak, dan ditempatkan di dalam truk untuk perjalanan jauh, lapor Japan Today, dikutip Sabtu, 2 Desember 2023.

Air Berkualitas, Air Mewah

Jutaan orang di seluruh dunia tidak memiliki air bersih untuk diminum, meski PBB menganggap air sebagai hak asasi manusia lebih dari satu dekade lalu. Meski panas ekstrem mengeringkan lebih banyak akuifer dan sumur, serta membuat lebih banyak orang kehausan, air mewah telah jadi tren di kalangan elit.

Sebagai contoh, "air berkualitas" diambil dari batuan vulkanik di Hawaii, dari gunung es yang jatuh dari gletser yang mencair di Norwegia, atau dari tetesan kabut pagi di Tasmania. Para ahli, beberapa di antaranya jadi produsen air mineral, menegaskan bahwa tren ini bukan tentang keangkuhan.

Mereka menghargai "air paling murni dari yang murni." "Air bukan sekedar air," kata Michael Mascha, pendiri Fine Water Society. Ia menyamakan konsumen air kelas atas dengan pecinta kuliner yang berkendara puluhan kilometer untuk mencari tomat terbaik atau garam langka.

Beberapa orang meminum air mineral berkualitas sebagai pengganti alkohol. "Punya gelas yang tepat, minum pada suhu yang tepat, memadukannya dengan makanan, merayakannya dengan air mineral, semua ini adalah hal yang penting," klaim Mascha.

Di lereng bukit dekat pabrik pembotolan air mineral di Bhutan, yang dioperasikan Veen Waters India, terdapat mata air yang dulunya merupakan sumber air bersih bagi penduduk desa di dekatnya. Kini, sumber air tersebut, yang dibeli Veen dari pemilik sebelumnya lebih dari satu dekade lalu, disimpan di balik gerbang terkunci, tidak bisa diakses warga setempat.

Bisnis Veen melambat selama pandemi, kata Iyer, Managing Partner Veen. Namun, perusahaan tersebut kini mengekspor sekitar 20 ribu peti, atau 240 ribu botol, air ke India setiap bulannya, dikurangi beberapa peti yang kadang-kadang rusak karena perjalanan yang berliku selama beberapa hari.

Penulis :
Annisa Indri Lestari