Pantau - dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, ahli kesehatan anak, mengemukakan penyebab anak tidak mau makan adalah bahwa makanan yang diberikan itu-itu saja. Sehingga hal ini membuat anak jatuh ke rasa makanan yang itu-itu saja. Hal ini ia sampaikan pada diskusi tentang MPASI dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang diadakan secara daring bulan lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kebiasaan memberikan satu jenis makanan tertentu kepada anak akan menyebabkan anak menjadi enggan mencoba jenis makanan baru atau picky eater dan hanya mau makan dengan jumlah yang sedikit atau small eater.
Oleh karena itu, sebagai solusinya ia menyarankan kepada para ibu untuk lebih berani dalam berkreasi menciptakan makanan pada anak, terutama pada saat anak berusia 6-23 bulan atau saat anak mengonsumsi MPASI. Karena dalam periode tersebut anak sedang mengalami periode kritis dalam belajar dan mengeksplorasi beragam jenis makanan.
Selain itu, protein baik nabati maupun hewani dalam makanan yang dikonsumsi juga penting untuk diperhatikan agar tumbuh kembang anak menjadi optimal.
Mahmud Fauzi, Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi dan Kesehatan Ibu-Anak (KIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengatakan bahwa kombinasi antara protein hewani dan nabati penting bagi tumbuh kembang anak terutama di usia 6-23 bulan.
Selain protein, buah-buahan juga boleh diberikan kepada anak di usia tersebut untuk meningkatkan selera makannya. Karena makanan yang kita konsumsi tersebut ada berbagai jenis, yaitu sebagai sumber zat untuk energi, sebagai sumber zat pembangun yang biasa disebut dengan protein, dan sebagai zat pengatur yang berasal dari sumber-sumber sayur dan buah.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani
