Pantau - Seorang profesor di Sekolah Bahasa Umum di Kota Coruna, Spanyol mengatakan bahwa belajar bahasa Mandarin dapat membuka banyak peluang, hal ini ia sampaikan dalam wawancara bersama Xinhua sebagaimana dilansir ANTARA Senin (22/04/2024).
"Dalam hal pengajaran bahasa, kami mencoba untuk membuatnya sangat praktis sehingga orang-orang dapat melihat bahwa belajar bahasa Mandarin dapat membuka banyak peluang," kata Corderi.
Profesor yang merupakan lulusan Universitas Bahasa dan Budaya Beijing ini menekankan bahwa teater dapat membantu para pelajar untuk "menghafal, berlatih, bersenang-senang, dan menggunakan bahasa." Ia juga berniat untuk mengirimkan pesan penuh semangat melalui kelas-kelas yang menerapkan teknik teater dan aktivitas budaya.
Memperingari Hari Bahasa Mandarin PBB yang dirayakan pada tanggal 20 April, ia diundang oleh markas besar PBB untuk memberikan konferensi virtual tentang penggunaan teater dalam pengajaran bahasa Mandarin sebagai bahasa asing untuk orang dewasa.
Adapun metode pengajaran Corderi muncul pada 2007 di Beijing, ketika seorang teman mengajaknya menonton teater komedi di hutong atau gang-gang tradisional di ibu kota China tersebut
"Di sana saya menemukan sebuah kelompok teater China yang mengimprovisasi permainan berdasarkan saran dari para penonton dan saya pikir hal ini akan menjadi sumber daya yang baik untuk mengajar bahasa," kata Corderi.
Corderi sendiri memiliki murid-murid dengan latar belakang beragam yang sangat antusias dengan kebijakan bebas visa yang diterapkan oleh china dalam basis uji coba bagi para pemegang paspor reguler dari Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya.
"Mereka sudah berpikir untuk pergi ke China, dan kami telah melakukan presentasi di kelas tentang berbagai wilayah di China. Saya pikir jumlah kunjungan akan meningkat, bahkan sudah meningkat. Saya harap ini dapat terus berlanjut dan kami juga siap menyambut kunjungan di sini," katanya.
Corderi juga berencana auntuk pergi ke China selama satu atau dua pekan pada musim panas ini untuk mengunjungi teman-temannya.
Sumber: ANTARA
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Muhammad Rodhi
