billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Profesi yang Menuntut Kita untuk Mengaktifkan Otak dapat Menurunkan Risiko Masalah Memori dan Kognitif saat Menua

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Profesi yang Menuntut Kita untuk Mengaktifkan Otak dapat Menurunkan Risiko Masalah Memori dan Kognitif saat Menua
Foto: Ilustrasi orang bekerja (Freepik)

Pantau - Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology disebutkan bahwa mengaktifkan otak dalam profesi kita dapat menurunkan risiko masalah memori dan kognitif saat menua.

"Kami memeriksa tuntutan dari berbagai pekerjaan dan menemukan bahwa stimulasi kognitif di tempat kerja selama berbagai tahap dalam hidup pada usia 30an, 40an, 50an, dan 60an, berhubungan dengan risiko yang lebih rendah terhadap gangguan kognitif ringan setelah usia 70 tahun. Temuan kami menyoroti nilai memiliki pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang lebih kompleks sebagai cara untuk mungkin menjaga memori dan berpikir di usia tua," kata penulis studi Dr. Trine Holt Edwin dari Rumah Sakit Universitas Oslo di Norwegia sebagaimana dilansir ANTARA.

Dalam prosesnya, para peneliti menggunakan data dari 7.000 orang dan memeriksa 305 pekerjaan di Norwegia. Mereka berfokus pada mengukur tingkat stimulasi kognitif yang dialami setiap peserta dalam peran mereka masing-masing. Juga menilai keterampilan yang dibutuhkan oleh berbagai pekerjaan dan mengkategorikannya menjadi empat tipe: tugas manual rutin, tugas kognitif rutin, tugas analitis non-rutin, dan tugas interpersonal non-rutin.

Tugas manual rutin melibatkan gerakan berulang yang sering terlihat dalam pekerjaan pabrik, tugas kognitif rutin meliputi aktivitas yang tepat dan berulang seperti pembukuan. Tugas analitis non-rutin memerlukan analisis dan interpretasi informasi secara kreatif, sedangkan tugas interpersonal non-rutin melibatkan membangun hubungan dan memotivasi orang lain.

"Pekerjaan paling umum untuk kelompok dengan tuntutan kognitif tertinggi adalah mengajar. Pekerjaan paling umum untuk kelompok dengan tuntutan kognitif terendah adalah pengantar surat dan penjaga," ungkap rilis berita Medical Daily sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Para peserta tersebut diuji untuk memori dan berpikir setelah usia 70 tahun. Diantara peserta dengan pekerjaan yang membutuhkan tuntutan kognitif minimal, 42 persen didiagnosis mengalami gangguan kognitif ringan.

Sementara itu, diantara mereka yang memiliki pekerjaan yang menuntut keterlibatan kognitif tertinggi, hanya 27 persen yang didiagnosis mengalami gangguan kognitif ringan.

Adapun kelompok dengan tuntutan kognitif terendah di tempat kerja memiliki risiko 66 persen lebih tinggi mengalami gangguan kognitif ringan dibandingkan dengan mereka yang memiliki tuntutan kognitif tertinggi di tempat kerja setelah faktor seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, dan gaya hidup diperhitungkan.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pendidikan dan pekerjaan yang menantang otak selama karir dapat memainkan peran penting dalam penurunan risiko gangguan kognitif di kemudian hari. 

Dr. Edwin mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tugas-tugas pekerjaan yang menantang secara kognitif yang paling bermanfaat untuk menjaga keterampilan berpikir dan memori.

Sumber: ANTARA

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani