
Pantau - "Kingdom of the Planet of the Apes” hadir di bulan Mei ini sebagai hasil dari garapan sutradara Wes Ball yang disebut sebagai pembuka era baru dalam kisah ikonik ini.
Memiliki latar beberapa dekade setelah masa kepemimpinan Caesar, di mana manusia hidup dalam bayang-bayang dan spesies kera harus berhadapan dengan pemimpin tirani yang berupaya untuk membangun kerajaan barunya.
Dilansir dari ANTARA, berikut adalah lima fakta menarik film “Kingdom of the Planet of the Apes”:
Sutradara di balik “Kingdom of the Planet of the Apes”
Wes Ball yang menyutradarai film ini pertama kali ditawarkan tentang kemungkinan menghidupkan kembali waralaba ikonik ini pada tahun 2019. Mulanya ia tidak tertarik, namun seminggu setelahnya, sebuah konsep yang sangat menarik muncul di benaknya.
Cerita yang menurutnya sangat menarik ini berlatar ratusan tahun setelah kematian Caesar di akhir “War for the Planet of the Apes” dan merupakan kisah dengan petualangan yang lebih kompleks.
Setelah mendatangi eksekutif di 20th Century Studios dengan ide tersebut, Wes bertemu dengan Rick Jaffa dan Amanda Silver, yang menciptakan trilogi Caesar dan menulis naskah untuk "Avatar: The Way of Water," untuk menjadi produser pada film baru ini.
Animator Indonesia dalam proses produksi film
Animator Indonesia yaitu Sashya Subono Halse menjadi bagian dari tim animator tersebut. Sashya yang sebelumnya merupakan pengajar di bidang animasi di Indonesia, melanjutkan pendidikannya di Selandia Baru hingga menjadi bagian dari Wētā FX selama lebih dari 4 tahun.
Teknologi yang digunakan untuk menghidupkan karakter kera dan juga suasana film tersebut dicapai melalui teknologi Performance Capture, berkat para ahli di Wētā FX. Perusahaan efek visual di Selandia Baru milik pembuat film Peter Jackson telah bekerja pada tiga film sebelumnya dan memainkan peran besar dalam "Kingdom of the Planet of the Apes".
Pekerjaan Wētā FX juga termasuk mengubah aktor manusia menjadi kera secara digital dan membantu menciptakan dunia yang berlatar beberapa ratus tahun dari film sebelumnya yang penggemar sudah saksikan.
Adaptasi teknologi dari “Avatar: The Way of Water”
Wes mengakui proses produksi film ini sangat sulit dari segi teknis dan merupakan pembelajaran besar bagi sutradara. Salah satu tantangan terbesar adalah penambahan elemen air dalam cerita tersebut.
Terdpat sejumlah adegan yang memerlukan para kera untuk terlihat basah dan juga berada di dalam air. Erik Winquist, selaku Visual Effect Supervisor, menangani bagaimana air mengubah penampilan bulu mereka. Winquist dapat menggambarkan adegan tersebut dengan menggabungkan teknologi yang sudah pernah digunakan dalam film "Avatar: The Way of Water".
Para aktor belajar "menjadi kera" selama 6 minggu
Pelatih Alan Gauthier memimpin para aktor untuk mempelajari karakteristik dan pergerakan kera selama enalm minggu sebelum proses syuting dimulai.
Gauthier bertugas untuk membuat para aktor sangat sadar akan tubuh mereka. Kemudian ia menyusun serangkaian latihan untuk memperkuat dan mengembangkan jalur saraf baru dan memberi mereka alat untuk bergerak layaknya seekor kera. Gauthier memulai pelatihan dengan lambat, menantang mereka untuk bertindak secara fisik.
Andy Serkis yang telah menciptakan karakter Caesar di tiga film sebelumnya juga diundang sebagai konsultan khusus untuk menyempurnakan suara dan karakterisasi. Berbagai sesi disiapkan di panggung performance capture di mana Serkis dan para pemeran dapat melihat karakter digital mereka di layar dan melakukan penyesuaian kecil namun penting.
Pembangunan set asli untuk pendalaman karakter
Sutradara Wes Ball ingin sebagian besar aksi berlangsung di set praktis di dunia fisik tetapi tetap dengan bantuan latar yang akan dibuat secara digital dalam beberapa adegan.
Owen Teague, pemeran Noa mengaku kagum dengan pengaturan set yang dibuat secara detail dan realistis.
"Saya ingat saat masuk ke sarang Klan Elang, di mana bagian atas menara kami adalah konstruksi kayu empat lantai atau kayu balok yang diikat bersama, yang begitu detail dan begitu realistis sehingga Anda lupa bahwa tempat itu adalah set," kata Owen.
Sumber: ANTARA
- Penulis :
- Latisha Asharani