Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Lakon “Matahari Papua” Bawakan Kisah Sang Naga dan Anak Manusia

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Lakon “Matahari Papua” Bawakan Kisah Sang Naga dan Anak Manusia
Foto: Potongan adegan dalam pementasan teater “Matahari Papua” oleh Teater Koma bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Kamis (6/6/2024) malam. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)

Pantau - Lakon “Matahari Papua”  yang dipersembahkan oleh Teater Koma hadirkan kisah perlawanan seorang anak manusia bernama Biwar terhadap sang naga penguasa dengan pertunjukan perdananya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (6/6) malam.

Cerita dimulai saat Biwar pamit kepada ibunya untuk mencari ikan di pinggir sungai. Saat sedang mencari ikan, Biwar dikejutkan oleh teriakan dua gadis yang diserang oleh tiga ekor biawak, anak buah sang naga penguasa.

Tanpa berlama-lama, Biwar membantu kedua gadis itu dan berhasil mengalahkan tiga biawak yang menyerang mereka. Dari sini, benih-benih cinta mulai muncul, saat Biwar berhasil menyelamatkan dua gadis tersebut, salah satunya bernama Nadiva (Tuti Hartati).

Di tengah gelora cinta yang mulai tumbuh di hati Biwar, sebuah kenyataan pahit pun terkuak bahwa sang ayah mati karena dibunuh sang naga penguasa. Dari sini, Biwar bertekad untuk membalas kematian ayahnya dan membunuh sang naga agar tanah Papua kembali tentram.

Diketahui bahwa selama 47 tahun, Teater Koma berhasil memproduksi ragam lakon yang sebagian besar mengangkat isu sosial dan politik yang terjadi di Indonesia. Tidak terkecuali lakon “Matahari Papua” yang ikut "menyenggol" kelompok yang mengeruk sumber daya alam di tanah Papua, tanpa memikirkan nasib masyarakat di daerah itu.

Menariknya, momen pementasan lakon “Matahari Papua” cukup sesuai dengan banyaknya ketidakadilan yang terjadi di dunia.

Melalui pementasan lakon tersebut, diharapkan masyarakat dapat ikut menyuarakan ketidakadilan tersebut dan mendukung pihak-pihak yang sudah seharusnya mendapat keadilan.

Sumber: ANTARA

Penulis :
Latisha Asharani