Pantau - Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia tidak selalu harus dilakukan dengan mengikuti berbagai perlombaan atau acara fisik lainnya; ada banyak cara lain yang bisa memperdalam rasa kecintaan kita terhadap tanah air.
Salah satu cara yang bisa menjadi alternatif yang menyenangkan dan bermanfaat adalah dengan menonton film-film yang bertemakan hari kemerdekaan. Film-film tersebut tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang sejarah perjuangan bangsa, mengingatkan kita akan nilai-nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan susah payah oleh para pahlawan, serta menginspirasi kita untuk lebih mencintai dan menghargai negeri ini.
Dengan cara ini, kita bisa merayakan kemerdekaan dengan cara yang lebih reflektif dan mendalam, sembari menikmati karya seni yang mengangkat tema-tema penting dalam perjalanan sejarah bangsa.
Karena itu, berikut adalah rekomendasi film bertema kemerdekaan yang cocok untuk ditonton bersama teman, atau keluarga saat HUT RI.
Pasukan Berani Mati (1984)
Merupakan film aksi perang Indonesia yang dirilis pada tahun 1984, disutradarai oleh Imam Tantowi. Film ini mengisahkan tentang sekelompok prajurit Indonesia yang melakukan misi berani selama masa Revolusi Nasional Indonesia, berjuang melawan penjajah Belanda demi mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Soekarno (2013)
"Soekarno" adalah film biografi sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2013, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini mengisahkan perjalanan hidup Soekarno, mulai dari masa mudanya hingga perannya sebagai Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, yang memimpin bangsa dalam perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan Jepang.
Soerabaja ’45 (1990)
"Soerabaja '45" adalah film drama perang Indonesia yang dirilis pada tahun 1990, disutradarai oleh Imam Tantowi. Film ini mengisahkan perjuangan rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari upaya pendudukan oleh tentara Sekutu dan Belanda pada bulan November 1945, yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya.
Baca juga: HUT RI, Kerajaan Arab Saudi Doakan Indonesia Terus Maju dan Sejahtera
Jenderal Soedirman (2015)
"Jenderal Soedirman" adalah film biografi sejarah Indonesia yang dirilis pada tahun 2015, disutradarai oleh Viva Westi. Film ini mengisahkan perjuangan Jenderal Soedirman, salah satu pahlawan nasional Indonesia, dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia selama agresi militer Belanda pada periode Revolusi Nasional Indonesia.
The East (De Oost) (2020)
Mengisahkan pemuda bernama Johan de Vries yang bergabung dengan militer Belanda.Kemudian ia ditugaskan di Semarang dan terlibat konflik dengan sisa-sisa tentara Jepang. "The East" mengangkat tema yang kontroversial tentang kekejaman perang dan dampak kolonialisme. Film ini menggambarkan sisi gelap dari sejarah militer Belanda di Indonesia, terutama terkait dengan aksi militer yang dipimpin oleh Raymond Westerling, yang dikenal karena metode brutalnya dalam menumpas perlawanan rakyat Indonesia.
Cadet 1947 (2021)
"Cadet 1947" mengangkat tema patriotisme dan keberanian para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Film ini juga menggambarkan pengorbanan dan semangat juang generasi muda dalam sejarah bangsa, serta pentingnya persatuan dan kerja sama dalam menghadapi musuh yang lebih kuat.
Bumi Manusia (2020)
Merupakan kisah asmara pada masa penjajahan Belanda dimana cinta tumbuh di tengah ketidakadilan. Film "Bumi Manusia" mendapat sambutan yang beragam dari penonton dan kritikus. Beberapa memuji film ini karena berhasil menghidupkan kembali karya sastra yang ikonik dan memberikan gambaran yang kuat tentang sejarah kolonial di Indonesia.
Melalui film-film tersebut, kita diundang untuk merenungkan perjuangan para pahlawan dan memahami lebih dalam makna dari kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. Semoga, dengan menonton film-film ini, kita dapat semakin terinspirasi dan termotivasi untuk terus menjaga dan melanjutkan cita-cita luhur yang telah diwariskan oleh pendiri bangsa, serta memperkuat rasa cinta dan kebanggaan kita terhadap Indonesia.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Muhammad Rodhi
