
Pantau - Bipolar mungkin sudah familiar didengar oleh sebagian orang, karena gangguan ini termasuk salah satu gangguan yang sering disuarakan oleh beberapa kalangan artis salah satunya Marshanda. Selebriti Indonesia satu ini dikenal publik sebagai pemeran serial “Bidadari” (2000-2003) dan “Kisah Sedih di Hari Minggu” (2004-2005). Beberapa tahun belakangan ini, Marshanda juga pernah berbagi cerita sekaligus memberikan edukasi tentang harus melawan insecure yang sedang kita alami.
Dibalik namanya yang sudah naik daun sejak dulu, saat ini Marshanda dikenal sebagai seorang Ibu yang mengidap bipolar dan berhasil mendidik anaknya dengan baik. Dilansir dari Kompas, selebriti Indonesia ini sempat dikabarkan hilang di Los Angeles karena diduga fase manik bipolar namun berita ini ternyata tidak benar melalui klarifikasi keluarganya. Sebelumnya, Marshanda sempat mengakui bahwa dirinya mengidap gangguan bipolar dan menjalani pengobatan di luar negeri.
Berdasarkan kasus diatas, mari kita pahami lebih jauh tentang apa itu bipolar? Bagaimana dampaknya? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Dilansir dari siloam hospitals, Bipolar Disorder atau gangguan bipolar adalah masalah mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara drastis. Kondisi ini dapat menyebabkan penderita mengalami rasa bahagia, kemudian di lain waktu berubah menjadi sangat sedih dan putus asa atau depresi.
Bipolar dapat memengaruhi perubahan suasana hati, konsentrasi, dan tingkat aktivitas seseorang secara tiba-tiba. Gangguan mental ini perlu ditangani dengan tepat karena dapat mempengaruhi produktivitas hingga resiko bunuh diri.
Adapun penyebab gangguan bipolar sebagai berikut:
- Pernah mengalami kejadian traumatis, seperti kekerasan fisik, bencana alam, ataupun kecelakaan lalu lintas.
- Stres berat yang bisa dipicu oleh kehilangan orang yang dicintai atau karena masalah keuangan.
- Gangguan tidur.
- Ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak (neurotransmitter) yang terkait dengan suasana hati, seperti serotonin, noradrenalin, dan dopamin.
- Menderita kondisi medis tertentu yang tidak kunjung sembuh.
- Terdapat riwayat keluarga dengan gangguan bipolar.
- Penyalahgunaan NAPZA.
- Kecanduan minuman beralkohol.
Cara Mengatasi Gangguan Bipolar
Kondisi bipolar ini sebetulnya tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun pengobatan tetap perlu dilakukan untuk mengendalikan gejala yang dialami oleh pasien serta mencegah perburukan kondisi. Adapun sejumlah penanganan media yang biasa dilakukan untuk menangani gangguan bipolar:
Pemberian Obat-Obatan
- Mood stabilizers, seperti lithium dan lamotrigine untuk membantu mengendalikan perubahan suasana hati.
- Obat anti kejang, seperti asam valproat, untuk membantu mengurangi aktivitas zat kimia pada otak yang dapat memicu gejala gangguan bipolar.
- Antipsikotik, seperti quetiapine, risperidone, dan aripiprazole, untuk mengurangi gejala halusinasi dan delusi.
- Antidepresan, seperti sertraline, fluoxetine, dan escitalopram.
Psikoterapi
Psikoterapi merupakan terapi yang dilakukan dalam membantu pasien agar dapat mengenali emosi, perilaku, dan pikirannya. Berikut adalah jenis psikoterapi yang biasanya dilakukan untuk menangani bipolar:
- Cognitive Behavioral Therapy (CBT): Psikoterapi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi perilaku pada pasien.
- Interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT): Membantu pasien dalam mengatur kegiatan kesehariannya seperti bangun tidur dan makan, tentu hal ini dapat mengendalikan dirinya.
- Psikoedukasi: Memberikan pengetahuan kepada penderita bipolar agar dapat melakukan pencegahan nantinya, hal ini juga dilakukan oleh orang terdekat agar mereka memberikan dukungan kepada pasien bipolar.
Rehabilitasi
Jika pasien terkena bipolar karena narkoba atau alkohol, maka pasien dianjurkan untuk menjalani rehabilitasi.
Perawatan di Rumah Sakit
Pada kasus bipolar yang parah hingga melukai diri sendiri atau orang lain, maka pasien perlu menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan dan pengobatan lebih lanjut.
Laporan: Aulia Rahma
- Penulis :
- Latisha Asharani