Pantau.com - Seorang ayah mungkin tidak bisa melahirkan ataupun menyusui, tapi tidak ada salahnya jika seorang ayah melakukan aktivitas memijat anak. Hal tersebut selain membuat anak sehat, aktivitas itu secara tidak langsung jadi bentuk dukungan kepada ibu dan membuat hati wanita bahagia.
"Dasarnya skin to skin (sentuhan) kontak. Ibu-ibu menyusui bisa, tapi kalau ayah enggak bisa. Kesempatan ibu skin to skin kontak sudah banyak, kalau ayah sedikit,. Tapi peran ayah sangat penting untuk keberhasilan menyusui. Yang bikin nyaman ibu hanya ayahnya. Kalau ibunya enggak nyaman, enggak akan keluar ASInya," ujar Dokter Spesialis Anak Dr.Utami Roesli, SpA, CIMI, IBCLC, FABM di RS St.Carolus dalam peluncuran kampanye 'Sentuhan Cinta' Johnson's di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Baca juga: Bagaimana Caranya Seorang Ayah Bisa Dekat dengan Anaknya?
Sehingga secara tidak langsung, ketika ibu bahagia suaminya ikut merawat anak dengan memijatnya atau menyentuhnya dengan cara yang benar dan melakukan kontak kepada anak, dengan sendirinya hati ibu akan tersentuh dan bahagia, lalu terbentuklah rasa nyaman itu.
"Pijat bayi buat ayahnya jadi nyaman, akan sangat bermanfaat kesempatan buat ayah jadi man empowerment. Jadi pijat bayi itu ibarat menyusui tapi ayah yang melakukan. Secara tidak langsung ayah menyusui anak melalui ibunya," paparnya.
Baca juga: Enggak Perlu ke Dukun, Pijat Bayi Sendiri Lebih Bermanfaat Loh
Selayaknya menyusui, proses memijat bayi akan membentuk hubungan emosional dari orangtua kepada anak, membantu merangsang indera bayi bekerja lebih cepat, dan jadi kunci bagi kesehatan dan perkembangan si kecil.
"Ayah ASI melalui ritual pijat bayi yang akan membantu bonding, memperkuat imunitas, melancarkan peredaran darah, meningkatkan kesehatan psikologisya, seperti melancarakan sistem pencernaan dan penyerapan makanan bagi bayi, dan memperkuat imunitas serta menambah kepadatan tulang," jelasnya.
- Penulis :
- Rifeni
