Pantau.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq membenarkan kondisi internal partainya saat ini tengah bergejolak lantaran beda paham antara pengurus partai.
"Ada perbedaan pandangan, ada perbedaan sikap di antara beberapa pengurus dan kader, dipicu oleh sejumlah hal," ujar Mahfudz di acara diskusi Kedai Kopi, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (18/7/2018).
Baca juga: Tak Kunjung Tentukan Cawapres, Prabowo Takut Kalah Lagi?
Perseteruan ini disebabkan karena adanya surat edaran yang mengharuskan seorang caleg menandatangani surat penyataan mundur bertanggal kosong, yang artinya caleg itu bisa saja diberhentikan oleh partai kapan saja dan dimana saja.
"Bagi teman-teman yang melihat ini bertabrakan dengan prinsip demokrasi dan peraturan perundang-undangan," ungkap Mahfudz.
Baca juga: PKS Soal Pertemuan Prabowo-Puan: Jangan Sampai Kita Lawan Kotak Kosong!
Ia melanjutkan, tak sedikit kader partai yang menolak aturan itu. Tapi ada risiko lain yang harus dihadapi jika menolak aturan itu, yakni bisa dicoret ataupun nomor urutnya diubah.
"Mereka memang menolak walaupun risikonya ada yang dicoret dari daftar caleg, atau ada yang diturunkan nomor urutnya, dipindah dapilnya, tapi ya itu risiko dan PKS harus bisa mengelola perbedaan ini secara matang," tuntasnya.
- Penulis :
- Adryan N
