Pantau - Bareskrim Polri menerbitkan surat telegram rahasia (STR) untuk memerintahkan Polda se-Indonesia guna mendata sejumlah pasien gagal ginjal akut di tiap wilayah hukum Polda.
STR Polri itu juga memerintahkan untuk mengambil sampel darah hingga urine para pasien tersebut. Hal ini berdasarkan STR Nomor: ST/2349/X/RES.5.3./2022 tanggal 26 Oktober 2022. STR ini ditandatangani oleh Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto membenarkan soal STR itu. Pipit menyebut, Polri bekerja sama dengan BPOM dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam penyelidikan ini.
Baca juga: Kabar Baik! Pasien Gagal Ginjal Akut Menurun Drastis Usai Penyetopan Obat Sirop
"Betul, karena kami sedang join investigasi bersama BPOM dan Kemenkes," kata Pipit, Rabu (26/10/2022).
Dalam STR tersebut, sampel darah hingga urine diharuskan disimpan di cooling box demi menghindari kerusakan. Kemudian, sampel tersebut nantinya akan dilakukan pengecekan di laboratorium.
Berikut perintah lengkapnya:
1. Melakukan pendataan kasus gagal ginjal akut yang ada di wilayahnya.
2. Melakukan koordinasi dan kerja sama kepada dinas kesehatan, BPOM dan intansi terkait untuk melakukan langkah-langkah berikutnya.
Baca juga: Komisi IX DPR Desak Evaluasi Kinerja BPOM Imbas Kasus Gagal Ginjal Akut
3. Melakukan pengambilan sampel darah, urine dan obat beserta kemasannya dari pasien gagal ginjal akut, untuk darah dan urine kemudian dimasukkan ke dalam cooling box untuk menghindari kerusakan sample.
4. Seluruh sample tersebut agar dilakukan penyegelan untuk keamanan sample dalam proses pengirimannya.
5. Pelaksanaan pengecekan laboratorium sample darah dan urine dilakukan oleh Labfor Polri, sedangkan untuk obat dilakukan oleh BPOM.
6. Seluruh kegiatan pengambilan sample dan pengecekan laboratorium agar dilengkapi dengan administrasi yang lengkap.
STR Polri itu juga memerintahkan untuk mengambil sampel darah hingga urine para pasien tersebut. Hal ini berdasarkan STR Nomor: ST/2349/X/RES.5.3./2022 tanggal 26 Oktober 2022. STR ini ditandatangani oleh Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto membenarkan soal STR itu. Pipit menyebut, Polri bekerja sama dengan BPOM dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam penyelidikan ini.
Baca juga: Kabar Baik! Pasien Gagal Ginjal Akut Menurun Drastis Usai Penyetopan Obat Sirop
"Betul, karena kami sedang join investigasi bersama BPOM dan Kemenkes," kata Pipit, Rabu (26/10/2022).
Dalam STR tersebut, sampel darah hingga urine diharuskan disimpan di cooling box demi menghindari kerusakan. Kemudian, sampel tersebut nantinya akan dilakukan pengecekan di laboratorium.
Berikut perintah lengkapnya:
1. Melakukan pendataan kasus gagal ginjal akut yang ada di wilayahnya.
2. Melakukan koordinasi dan kerja sama kepada dinas kesehatan, BPOM dan intansi terkait untuk melakukan langkah-langkah berikutnya.
Baca juga: Komisi IX DPR Desak Evaluasi Kinerja BPOM Imbas Kasus Gagal Ginjal Akut
3. Melakukan pengambilan sampel darah, urine dan obat beserta kemasannya dari pasien gagal ginjal akut, untuk darah dan urine kemudian dimasukkan ke dalam cooling box untuk menghindari kerusakan sample.
4. Seluruh sample tersebut agar dilakukan penyegelan untuk keamanan sample dalam proses pengirimannya.
5. Pelaksanaan pengecekan laboratorium sample darah dan urine dilakukan oleh Labfor Polri, sedangkan untuk obat dilakukan oleh BPOM.
6. Seluruh kegiatan pengambilan sample dan pengecekan laboratorium agar dilengkapi dengan administrasi yang lengkap.
- Penulis :
- khaliedmalvino
