Pantau - Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira, menyatakan Yunita Sari Anggraini, wanita yang mencabuli 17 anak sering ngamuk dan mengancam sang suami, AF, akan menganiaya anaknya jika menolak berhubungan badan. Tapi, penolakan itu tidak ada hubungannya dengan kasus pencabulan.
"Jadi suaminya ini menolak karena kondisinya tidak sehat," kata Andri, Rabu (8/2/2023).
Baru Tahu Saat Kasus Mengemuka
Andri mengatakan AF juga baru tahu kasus pencabulan yang dilakukan sang wanita yang merupakan istrinya itu terhadap anak-anak setelah kasus terjadi. Saat itu, orang tua korban, dan istrinya dipertemukan oleh perangkat RT.
"Setelah dikonfirmasi oleh orang tua anak-anak ini, bahwa korban inilah yang dilecehkan," katanya.
Ia menambahakan sejauh ini ada dua laporan. Salah satu laporan istirnya sebagai korban pemerkosaan.
Hasrat Seksual yang Tak Wajar
Sebelumnya, Andri mengungkap motif Yunita melakukan aksinya yaitu hasrat seksual yang tak wajar.
Saat ada anak-anak main video game di ruang tamu, dia memanggil satu per satu untuk masuk ke kamarnya.
Yunita kini sudah menjadi tersangka pencabulan 17 anak. Tapi ia dibantarkan untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi.
"Jadi suaminya ini menolak karena kondisinya tidak sehat," kata Andri, Rabu (8/2/2023).
Baru Tahu Saat Kasus Mengemuka
Andri mengatakan AF juga baru tahu kasus pencabulan yang dilakukan sang wanita yang merupakan istrinya itu terhadap anak-anak setelah kasus terjadi. Saat itu, orang tua korban, dan istrinya dipertemukan oleh perangkat RT.
"Setelah dikonfirmasi oleh orang tua anak-anak ini, bahwa korban inilah yang dilecehkan," katanya.
Ia menambahakan sejauh ini ada dua laporan. Salah satu laporan istirnya sebagai korban pemerkosaan.
Hasrat Seksual yang Tak Wajar
Sebelumnya, Andri mengungkap motif Yunita melakukan aksinya yaitu hasrat seksual yang tak wajar.
Saat ada anak-anak main video game di ruang tamu, dia memanggil satu per satu untuk masuk ke kamarnya.
Yunita kini sudah menjadi tersangka pencabulan 17 anak. Tapi ia dibantarkan untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari
