Pantau – Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menegaskan ajang F1 Powerboat membutuhkan modal besar. Namun, ia yakin suatu saat Indonesia akan memiliki satu tim F1H2O atau F1 Powerboat.
"Saya tanya berapa buat satu tim Indonesia, ternyata cukup mahal juga. Tapi suatu saat nanti Indonesia juga akan buat. Kalau untuk biayanya itu bisa US$ 3-5 juta," kata Luhut, Minggu, (26/2/2023).
Menurut Luhut, olahraga powerboat ini memiliki gengsi besar lantaran menjadi olahraga kelas dunia.
"Tapi saya kira mereka profesional dan saya sempat melihat bagaimana maintenance itu dilakukan. Betul-betul complete race, ini kesempatan buat Danau Toba untuk tampil di dunia karena itu dilihat oleh 180 juta orang live di Eropa," ujarnya.
Berkaitan dengan venue, Luhut mengakui bahwa karakteristik gelombang Danau Toba cukup kuat. Untuk itu, ia akan mencari formula agar F1H2O di atas perairan Danau Toba dapat berjalan lancar.
"Cuaca di sini kadang ombaknya sangat keras. Kita perlu mencari kombinasi ini, kami bicara sama tim, itu perlu pengaturan ke depan. Sementara kita fokus ke Danau Toba, selama 5 tahun kami usulkan," ungkap Luhut.
Dalam ajang F1H2O Danau Toba ini, ternyata luhut memiliki ketertarikan yang cukup besar. Bahkan, ia sempat merasakan ikut berkendara di dalam powerboat.
"Saya bisa rasakan bahwa drivernya ini mesti fit karena waktu dia berbelok itu geforce. Karena terasa badan kita bergetar," ucapnya.
"Saya tanya berapa buat satu tim Indonesia, ternyata cukup mahal juga. Tapi suatu saat nanti Indonesia juga akan buat. Kalau untuk biayanya itu bisa US$ 3-5 juta," kata Luhut, Minggu, (26/2/2023).
Menurut Luhut, olahraga powerboat ini memiliki gengsi besar lantaran menjadi olahraga kelas dunia.
"Tapi saya kira mereka profesional dan saya sempat melihat bagaimana maintenance itu dilakukan. Betul-betul complete race, ini kesempatan buat Danau Toba untuk tampil di dunia karena itu dilihat oleh 180 juta orang live di Eropa," ujarnya.
Berkaitan dengan venue, Luhut mengakui bahwa karakteristik gelombang Danau Toba cukup kuat. Untuk itu, ia akan mencari formula agar F1H2O di atas perairan Danau Toba dapat berjalan lancar.
"Cuaca di sini kadang ombaknya sangat keras. Kita perlu mencari kombinasi ini, kami bicara sama tim, itu perlu pengaturan ke depan. Sementara kita fokus ke Danau Toba, selama 5 tahun kami usulkan," ungkap Luhut.
Dalam ajang F1H2O Danau Toba ini, ternyata luhut memiliki ketertarikan yang cukup besar. Bahkan, ia sempat merasakan ikut berkendara di dalam powerboat.
"Saya bisa rasakan bahwa drivernya ini mesti fit karena waktu dia berbelok itu geforce. Karena terasa badan kita bergetar," ucapnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
