Pantau - Muncul fenomena air mendidih dari bawah tanah pemukiman warga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Ahli mengatakan bahwa fenomena itu terjadi karena kondisi cuaca yang sering hujan.
"Itu fenomena alam yang disebut dengan mata air panas," kata Ahli Geologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Adi Maulana, dilansir Detikcom, Kamis (2/3/2023).
Dirinya mengatakan bahwa wilayah Maros terbentuk dari bebatuan vulkanik. Karakteristik itu disebut berpotensi memberikan sumber air panas dari bawah tanah.
"Secara geologi, daerah-daerah di Maros dan sekitarnya disusun oleh batu-batuan vulkanik, yang terbentuk dari aktivitas gunung api yang masa lampau yang sekarang sudah tidak aktif lagi," kata Adi.
"Kemungkinan besar di bawahnya itu ada sumber panas, batuannya itu masih menyimpan panas karena dia di bawah," sambungnya.
Adi mengatakan bahwa Fenomena mata air panas tersebut terjadi karena didukung dengan kondisi cuaca yang sering hujan. Volume air hujan yang besar disebut bisa mempengaruhi munculnya mata air panas.
"Itu fenomena alam yang disebut dengan mata air panas," kata Ahli Geologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Adi Maulana, dilansir Detikcom, Kamis (2/3/2023).
Dirinya mengatakan bahwa wilayah Maros terbentuk dari bebatuan vulkanik. Karakteristik itu disebut berpotensi memberikan sumber air panas dari bawah tanah.
"Secara geologi, daerah-daerah di Maros dan sekitarnya disusun oleh batu-batuan vulkanik, yang terbentuk dari aktivitas gunung api yang masa lampau yang sekarang sudah tidak aktif lagi," kata Adi.
"Kemungkinan besar di bawahnya itu ada sumber panas, batuannya itu masih menyimpan panas karena dia di bawah," sambungnya.
Adi mengatakan bahwa Fenomena mata air panas tersebut terjadi karena didukung dengan kondisi cuaca yang sering hujan. Volume air hujan yang besar disebut bisa mempengaruhi munculnya mata air panas.
- Penulis :
- renalyaarifin
