Pantau – Obat Praxion sudah dilakukan uji lab oleh Bareskrim Polri. Hasilnya, obat Praxion itu dinyatakan masih aman dikonsumsi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan jika Praxion masih di bawah ambang batas kandungan Dietilen Glikol (DG).
"Penyidik telah melakukan pengujian obat Praxion di laboratorium di lab forensik Polri dan hasil uji menyatakan bahwa obat tersebut masih sesuai dengan ambang batas yang ditentukan," kata Ramadhan dalam konferensi pers di RS Kramat Jati, Jakarta Timur Rabu (8/3/2023)
"Artinya tidak melebihi batas kandungan DG, sehingga obat tradisional masih aman untuk dikonsumsi," lanjutnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) setelah menyetop sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Diketahui obat tersebut merupakan Praxion, penurun demam dengan jenis sirup.
"Dalam rangka kehati-hatian, meskipun investigasi terhadap penyebab sebenarnya kasus ini masih berlangsung, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan," tutur BPOM RI dikutip dari laman resminya, Senin (6/2/2023).
"Terkait perintah penghentian sementara dari BPOM, industri farmasi pemegang izin edar obat tersebut telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela)," lanjut keterangannya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan jika Praxion masih di bawah ambang batas kandungan Dietilen Glikol (DG).
"Penyidik telah melakukan pengujian obat Praxion di laboratorium di lab forensik Polri dan hasil uji menyatakan bahwa obat tersebut masih sesuai dengan ambang batas yang ditentukan," kata Ramadhan dalam konferensi pers di RS Kramat Jati, Jakarta Timur Rabu (8/3/2023)
"Artinya tidak melebihi batas kandungan DG, sehingga obat tradisional masih aman untuk dikonsumsi," lanjutnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) setelah menyetop sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Diketahui obat tersebut merupakan Praxion, penurun demam dengan jenis sirup.
"Dalam rangka kehati-hatian, meskipun investigasi terhadap penyebab sebenarnya kasus ini masih berlangsung, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan," tutur BPOM RI dikutip dari laman resminya, Senin (6/2/2023).
"Terkait perintah penghentian sementara dari BPOM, industri farmasi pemegang izin edar obat tersebut telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela)," lanjut keterangannya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
