
Pantau - Ketika Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo berkunjung ke Jalan Lampung yang rusak parah menggunakan, Mercedes-Benz S-600, masyarakat Indonesia harus senang atau sedih, lantaran biaya perbaikannya sangat mahal, (5/5/2023).
Servis kendaraan menjadi kegiatan yang lumrah dilakukan bagi pemilik mobil. Namun, bagaimana jika sekali servis mengeluarkan biaya setara dengan harga LCGC baru?
Mobil kepresidenan Jokowi memang bukan kendaraan biasa. Mobil tersebut didesain untuk penggunaan khusus dengan perlindungan kelas wahid. Namun, bukan berarti itu nyaman digunakan 'off-road' di medan berat seperti jalanan Lampung yang rusak. Sebab, fungsinya tetap sebagai mobil penumpang.
Biasanya mereka yang memiliki mobil dengan logo bintang ini dinilai punya kecukupan finansial yang baik. Tidak heran jika banyak orang menilai untuk membeli sebuah mobil Mercedes-Benz dibutuhkan biaya yang besar, terlebih untuk perawatan yang akan dikeluarkan.
Selain itu, masih banyak orang beranggapan jika mobil Eropa dinilai rewel dan sering mogok. Momok menakutkan lainnya adalah temperatur mesin yang dinilai gampang panas menjadi stigma mobil Eropa di banyak benak orang awam.
Aldi Herman, salah satu mekanik bengkel spesialis Mercedes Kurnia Jaya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan membenarkan hal tersebut.
Meskipun tidak ada keterangan resmi, tetapi mobil Mercedes-Benz S 600 Guard yang dipakai Presiden Jokowi ditaksir kurang lebih dengan harga sekitar lebih dari 7 miliar, saat peluncurannya pada Februari 2016 lalu Mercedes-Maybach S 600 Guard dijual dengan harga mulai dari 470.000 euro. Itu setara dengan Rp 7,1 miliaran dengan kurs hari ini.
“Kalau urusan sparepart mahal ini sebenarnya relatif. Tetapi memang banyak yang bilang harganya mahal, tapi harus diakui juga kalau durabilitasnya sangat baik. Misalnya ganti part mahal, tapi itu komponen belum tentu rusak sampai lima tahun ke depan,” ucap aldi
Deputy Director Sales Operations & Product Management PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto menyebut mobil presiden tidak harus datang ke bengkel resmi.
"Masalah perawatan karena ada unsur confidentiality tentu tidak harus datang ke bengkel kita. Mereka punya tim sendiri yang sudah kita latih," kata Kari di Jakarta
Pria yang akrab disapa Kari itu juga menegaskan pihaknya tidak hanya melatih montir yang akan melakukan servis, namun juga sopir yang mengendarai mobil dinas presiden.
"Pelatihan sudah secara rutin. Sebelum pelantikan semua pengemudi juga kita latih untuk pengenalan fitur, jadi kita undang untuk training kepada paspampres atau pengemudi yang terlibat. Tim servis dari istana tapi kita yang memberikan pelatihan," ujarnya.
Walaupun sudah memiliki montir pribadi, tetapi dalam tayangan videonya, terlihat mobil kepresidenan itu melaju secara perlahan karena menghadapi jalan yang berlubang, dan terkadang terlihat sampai posisinya miring saking besarnya lobang jalanan rusak tersebut.
Sampai-sampai sopir Jokowi memilih untuk menjalankan mobilnya di sisi sebelah kanan lantaran jalannya lebih baik sedikit dari pada sisi kiri.
Servis kendaraan menjadi kegiatan yang lumrah dilakukan bagi pemilik mobil. Namun, bagaimana jika sekali servis mengeluarkan biaya setara dengan harga LCGC baru?
Mobil kepresidenan Jokowi memang bukan kendaraan biasa. Mobil tersebut didesain untuk penggunaan khusus dengan perlindungan kelas wahid. Namun, bukan berarti itu nyaman digunakan 'off-road' di medan berat seperti jalanan Lampung yang rusak. Sebab, fungsinya tetap sebagai mobil penumpang.
Biasanya mereka yang memiliki mobil dengan logo bintang ini dinilai punya kecukupan finansial yang baik. Tidak heran jika banyak orang menilai untuk membeli sebuah mobil Mercedes-Benz dibutuhkan biaya yang besar, terlebih untuk perawatan yang akan dikeluarkan.
Selain itu, masih banyak orang beranggapan jika mobil Eropa dinilai rewel dan sering mogok. Momok menakutkan lainnya adalah temperatur mesin yang dinilai gampang panas menjadi stigma mobil Eropa di banyak benak orang awam.
Aldi Herman, salah satu mekanik bengkel spesialis Mercedes Kurnia Jaya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan membenarkan hal tersebut.
Meskipun tidak ada keterangan resmi, tetapi mobil Mercedes-Benz S 600 Guard yang dipakai Presiden Jokowi ditaksir kurang lebih dengan harga sekitar lebih dari 7 miliar, saat peluncurannya pada Februari 2016 lalu Mercedes-Maybach S 600 Guard dijual dengan harga mulai dari 470.000 euro. Itu setara dengan Rp 7,1 miliaran dengan kurs hari ini.
“Kalau urusan sparepart mahal ini sebenarnya relatif. Tetapi memang banyak yang bilang harganya mahal, tapi harus diakui juga kalau durabilitasnya sangat baik. Misalnya ganti part mahal, tapi itu komponen belum tentu rusak sampai lima tahun ke depan,” ucap aldi
Deputy Director Sales Operations & Product Management PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto menyebut mobil presiden tidak harus datang ke bengkel resmi.
"Masalah perawatan karena ada unsur confidentiality tentu tidak harus datang ke bengkel kita. Mereka punya tim sendiri yang sudah kita latih," kata Kari di Jakarta
Pria yang akrab disapa Kari itu juga menegaskan pihaknya tidak hanya melatih montir yang akan melakukan servis, namun juga sopir yang mengendarai mobil dinas presiden.
"Pelatihan sudah secara rutin. Sebelum pelantikan semua pengemudi juga kita latih untuk pengenalan fitur, jadi kita undang untuk training kepada paspampres atau pengemudi yang terlibat. Tim servis dari istana tapi kita yang memberikan pelatihan," ujarnya.
Walaupun sudah memiliki montir pribadi, tetapi dalam tayangan videonya, terlihat mobil kepresidenan itu melaju secara perlahan karena menghadapi jalan yang berlubang, dan terkadang terlihat sampai posisinya miring saking besarnya lobang jalanan rusak tersebut.
Sampai-sampai sopir Jokowi memilih untuk menjalankan mobilnya di sisi sebelah kanan lantaran jalannya lebih baik sedikit dari pada sisi kiri.
- Penulis :
- Sofian Faiq
# In Article