Pantau - Seorang istri siri berinisial LH (32) di Tangerang, Banten, menusuk suaminya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau dapur. Aksi itu dilakukannya saat tengah berboncengan motor.
Adapun peristiwa yang terjadi pada Senin (29/5) sekitar pukul 21.00 WIB itu bermula dari pelaku dan korban terlibat cekcok saat diperjalanan mencari rumah kontrakan. Kemudian seacara tiba-tiba, pelaku menusuk punggung dan melukai leher korban.
"Terjadi cekcok mulut dan secara tiba-tiba pelaku LH melukai leher dan menusuk punggung korban menggunakan pisau dapur hingga terluka," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, melalui keterangannya, Rabu (31/5/2023).
Lebih lanjut, aparat kepolisian usai menerima adanya informasi peristiwa tersebut langsung bergerak ke lokasi kejadian dan melakukan penangkapan terhadap pelaku. Saat ini, pelaku juga masih menjalani pemeriksaan oleh Unit Reskrim Polsek Jatiuwung.
"Pelaku diduga keras telah melakukan penganiayaan berat dan melanggar Pasal 351 ayat 2 KUHP atau Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan KDRT, dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun," jelas Zain.
Adapun peristiwa yang terjadi pada Senin (29/5) sekitar pukul 21.00 WIB itu bermula dari pelaku dan korban terlibat cekcok saat diperjalanan mencari rumah kontrakan. Kemudian seacara tiba-tiba, pelaku menusuk punggung dan melukai leher korban.
"Terjadi cekcok mulut dan secara tiba-tiba pelaku LH melukai leher dan menusuk punggung korban menggunakan pisau dapur hingga terluka," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, melalui keterangannya, Rabu (31/5/2023).
Lebih lanjut, aparat kepolisian usai menerima adanya informasi peristiwa tersebut langsung bergerak ke lokasi kejadian dan melakukan penangkapan terhadap pelaku. Saat ini, pelaku juga masih menjalani pemeriksaan oleh Unit Reskrim Polsek Jatiuwung.
"Pelaku diduga keras telah melakukan penganiayaan berat dan melanggar Pasal 351 ayat 2 KUHP atau Pasal 44 ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan KDRT, dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun," jelas Zain.
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia
