Pantau – Terduga teroris berinisial ES asal Desa Boro, Kedungwaru, Tulungagung yang ditangkap Datasemen Khusus (Densus) 88 tak disangka warnga atas keterlibatannya. Sebab, ES dikenal ramah dan pandai bergaul dilingkungan.
Salah seorang warga Bambang Haryono mengungkapkan keseharian ES yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan tidak pernah memiliki masalah dengan lingkungan. Lebih dari itu, ES juga rutin menjadi muazin salat Zuhur dan Asar di masjid dekat rumahnya.
"Kalau di lingkungan itu orangnya baik, setiap jemaah Zuhur dan Asar dia selalu jadi muazin azan. Yang menghidupkan jemaah sini itu dia," kata Bambang, Minggu (4/6/2023).
Bahkan, ketika ada warga yang meninggal dunia, ES selalu terlibat dalam relawan penggali kuburan.
"Orangnya rajin atau sregep, dengan lingkungan juga baik," ujarnya.
Warga mengaku ES dalam kesehariannya tidak pernah menampakkan perangai yang aneh. Sehingga warga terkejut mengetahui ES terlibat terorisme.
"Ya biasa seperti warga lain, saling tegur sapa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, sehari-hari ES bekerja di rumah dengan membuka bengkel jasa pengisian daya aki mobil. Yang bersangkutan sebelumnya sempat menjadi pekerja migran di Korea Selatan, namun karena kondisinya sakit, akhirnya pulang ke Boro.
Salah seorang warga Bambang Haryono mengungkapkan keseharian ES yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan tidak pernah memiliki masalah dengan lingkungan. Lebih dari itu, ES juga rutin menjadi muazin salat Zuhur dan Asar di masjid dekat rumahnya.
"Kalau di lingkungan itu orangnya baik, setiap jemaah Zuhur dan Asar dia selalu jadi muazin azan. Yang menghidupkan jemaah sini itu dia," kata Bambang, Minggu (4/6/2023).
Bahkan, ketika ada warga yang meninggal dunia, ES selalu terlibat dalam relawan penggali kuburan.
"Orangnya rajin atau sregep, dengan lingkungan juga baik," ujarnya.
Warga mengaku ES dalam kesehariannya tidak pernah menampakkan perangai yang aneh. Sehingga warga terkejut mengetahui ES terlibat terorisme.
"Ya biasa seperti warga lain, saling tegur sapa," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, sehari-hari ES bekerja di rumah dengan membuka bengkel jasa pengisian daya aki mobil. Yang bersangkutan sebelumnya sempat menjadi pekerja migran di Korea Selatan, namun karena kondisinya sakit, akhirnya pulang ke Boro.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
# In Article
